TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menantang para insinyur untuk selalu menciptakan inovasi pada bidang teknologi. Tujuannya agar bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan teknologi negaranya, pada bidang teknologi infrastruktur, multimedia, dan lainnya, yang berkaitan dengan program pemerintah.
"Berbagai teknologi penemuan menyebabkan kemajuan bangsa," kata Kalla dalam kongres “Persatuan Insinyur Indonesia” di Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Desember 2015. "Artinya, apabila insinyur tak ada inovasi, tak akan ada kemajuan. Karena itu, sebagai insinyur, tentu harus berlandaskan inovasi.
Kalla menyebutkan saat ini Indonesia merupakan negara yang mengalami krisis insinyur. Perbandingan jumlah insinyur di Indonesia jauh jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa. Sebagai contoh, dia menilai, satu insinyur di Indonesia itu hanya sanggup menaungi 10 ribu jumlah penduduk.
Berbeda dengan di Malaysia yang satu insinyur hanya menaungi 3.000 jumlah penduduk. Sedangkan Singapura, satu insinyur untuk kemaslahatan 1.000 penduduknya. "Itu artinya, universitas harus bisa meningkatkan jumlah insinyur yang berkualitas," ucap Kalla.
Kalla juga menilai, dari 120 ribu insinyur yang ada, sekitar 45 ribunya tidak bekerja sesuai dengan profesi. Untuk itu, dia berjanji akan mulai memberikan lapangan pekerjaan kepada para insinyur tersebut dengan mengikuti program pemerintah saat ini yang berfokus pada pembangunan di bidang infrastruktur. Sebab, program pembangunan infrastruktur itu merupakan bidang dan profesi para insinyur.
REZA ADITYA