TEMPO.CO, Ciamis - Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesudibjo mengatakan pemberantasan kasus korupsi di Republik Indonesia belum benar-benar menyentuh akar permasalahan. Saat ini, banyak kasus korupsi yang diselesaikan lebih untuk mencari ketenaran atau nama besar, meskipun kasusnya atau kerugian negara kecil.
"Kepentingan bangsa harus diutamakan. Korupsi harus diberantas. Harus ungkap korupsi yang bernilai besar, sehingga banyak dana yang kembali ke negara," kata Hary Tanoe saat pelantikan pengurus ranting partai yang dipimpinnya, di Kabupaten Ciamis, Kamis 10 Desember 2015.
Dia melanjutkan, saat ini Indonesia butuh dana banyak untuk pembangunan. Dana yang diselamatkan dan dikembalikan dari kasus korupsi bisa dipakai untuk pembangunan. "Jangan fokus pada nama besar tapi kasus bernilai kecil. Fokus pada angka besar, meskipun nama tidak terkenal," katanya.
Pihaknya, kata Hary, tetap berkomitmen dalam pemberantasan korupsi di negara ini. Dia mengaku selalu menyampaikan gagasan-gagasan terkait pemberantasan korupsi kepada KPK, Polri dan Kejaksaan Agung. "Kita tetap berkomitmen (berantas korupsi," kata Hary.
Disinggung ihwal keadilan hukum di Indonesia, Hary mengatakan, perlu ada perbaikan. Menurutnya, masih ada kelemahan di sana-sini pada hukum negara ini.
Hary menjelaskan, keadilan tersebut masih bersifat transaksional. "Itu harus kita akui. Kita harus introspeksi. Kalau mau maju harus jelas, mana yang benar mana yang salah," ujarnya.
Dia juga meminta, keadilan harus berlaku bagi semua masyarakat. "Jadi semuanya sama di mata hukum," ujarnya.
CANDRA NUGRAHA