TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR Komisi III, Masinton Pasaribu, mengatakan sebaiknya Komisi Pemberantasan Korupsi berkaca terlebih dulu sebelum berkomentar. Hal tersebut disampaikan Masinton sebagai tanggapan atas sindiran Ketua KPK Taufiequrachman Ruki mengenai absennya DPR dalam Festival Antikorupsi yang diadakan KPK di Bandung.
“KPK jangan menggemulaikan dirinya karena menganggap sedang menjalankan tugas mulia. Jangan cengenglah. Jangan melemahkan diri sendiri karena mendapat dukungan publik yang besar,” ujar Masinton ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 10 Desember 2015.
Masinton berujar, sindiran Ruki tidak tepat karena dia merasa tidak menerima undangan tentang gelaran tersebut dari KPK. Dia mengatakan sudah mengecek dan bertanya kepada sekretaris kantor dan rekan-rekannya di Komisi III perihal undangan dari KPK.
SIMAK: Ruki KPK Sindir DPR di Acara Festival Antikorupsi
“Saya sudah cek dan tanya, tapi nyatanya tidak ada undangan. Gimana mau datang?” katanya. Masinton melanjutkan, dia akan datang jika memang ada undangan. “Jangankan di Bandung, di Papua juga ayo, asal ada undangan.” Karena itu, Masinton berucap, KPK jangan menyalahkan DPR atas ketidakhadiran ini.
Dia juga menampik bahwa undangan disampaikan secara lisan. Menurut dia, belum pernah ada pembicaraan tentang gelaran tersebut serta undangan untuk DPR dari KPK. “Waktu rapat bulan lalu pun KPK hanya bilang soal peresmian gedung baru, tidak ada pembicaraan soal undangan festival,” tutur Masinton.
SIMAK: Presiden Jokowi Batal Hadir di Festival Antikorupsi Bandung
Masinton berpesan kepada KPK agar memeriksa daftar undangan terlebih dulu sebelum menyindir. Dia meminta KPK mengecek Sekretariat KPK mengenai pihak mana saja yang diundang dalam acara tersebut.
Sindiran tersebut dilontarkan Ruki karena dari semua pemimpin lembaga negara yang diundang, hanya petinggi dan anggota DPR yang tidak hadir. "Hari ini saya tidak melihat satu pun anggota DPR. Kecuali saya, yang mantan anggota DPR," ucap Ruki saat berbicara dalam acara tersebut, Kamis, 10 Desember 2015.
BAGUS PRASETIYO | MUHAMAD RIZKI