TEMPO.CO, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan mengeluarkan rilis tentang pelanggaran kebebasan yang terjadi sepanjang 2015. Berdasarkan data Kontras, Jawa Barat menjadi kota dengan pelanggaran HAM tertinggi.
"Konsep kota ramah HAM pada prakteknya masih jauh," kata Wakil Koordinator bidang Strategi dan Mobilisasi Kontras, Puri Kencana Putri, saat ditemui di Bakoel Koffie, Jakarta, Kamis, 10 Desember 2015.
Menurut data Kontras, di Jawa Barat tercatat ada 41 peristiwa yang dianggap melanggar kebebasan. Hal ini ditandai dengan menguatnya sentimen antikebebasan beragama, beribadah, dan berkeyakinan.
Posisi kedua wilayah dengan angka pelanggaran kebebasan tertinggi adalah Jawa Timur dengan 35 peristiwa. Sedangkan daerah ketiga pelanggar kebebasan tertinggi adalah Sumatera Utara dengan 28 peristiwa.
Adapun daerah pelanggar kebebasan yang menempati posisi kelima adalah Papua dengan 24 peristiwa. Khusus Papua, Kontras menilai pemerintahan Jokowi belum membawa perubahan berarti.
Menurut Puri, meskipun tahanan politik Filep Karma telah dibebaskan, belum ada perubahan signifikan yang dirasakan masyarakat Papua. "Meskipun udah lepasin lima (tahanan politik), yang ditahan lebih banyak," ujar Puri.
Untuk posisi kelima daerah pelanggar kebebasan ditempati Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah korban terbanyak mencapai 314 orang. Salah satu kasus yang paling menonjol adalah penggusuran dan peraturan gubernur yang membatasi aksi unjuk rasa.
"Ruang kriminalisasinya besar, contohnya sekitar 300 mahasiswa Papua yang ditangkap saat aksi tempo hari," kata Puri.
DIKO OKTARA