TEMPO.CO, Semarang - Dari 21 kabupaten dan kota di Jawa Tengah yang menggelar pilkada 2015, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengklaim meraih kemenangan di 14 kabupaten/kota. Hasil kemenangan itu sebenarnya meleset dari target PDIP. Sebab, dari 21 daerah yang menggelar pilkada, PDIP menargetkan menang di 15 daerah.
Ketua Desk Pilkada PDIP Jawa Tengah, Agustina Wilujeng, menyatakan hasil menang di 14 daerah itu sesuai dengan perhitungan cepat partainya. “Sampai tadi malam, ada 14 daerah yang menang,” kata Agustina Wilujeng, Kamis, 10 Desember 2015.
Agustina menyebut, ada satu daerah yang persaingannya sangat ketat, yakni Kabupaten Pekalongan. “Kami menunggu tahapan perhitungan di tingkat kecamatan,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu. Adapun satu daerah yang meleset dari kemenangan ialah Kabupaten Kendal.
Padahal selama ini kepala daerah di Kendal selalu dipegang PDIP. Dalam Pilkada Kendal kali ini, PDIP mengusung calon inkumben, Widya Kandi-Hilmi, yang diusung koalisi PDIP, Nasdem, dan PKB. Pesaingnya, Mirna Annisa-Masrur, diusung Partai Gerindra, PKS, Hanura, dan PAN.
Bagi PDIP, ini hasil yang di luar prediksi. Sebab, Widya adalah calon inkumben yang diprediksi masih kuat. Tapi dalam hitungan cepat hasilnya justru hanya memperoleh 35,91 persen. Sedangkan Mirna-Masrur memperoleh 64,09 persen. “Kami akan mengevaluasinya,” kata Agustina.
Adapun 14 daerah lain yang calon diusung PDIP bersama dengan koalisi beberapa partai lain meraih kemenangan, di antaranya Kota Semarang (Hendrar Prihadi-Hevearita), Kabupaten Semarang (Mundjirin-Ngesti Nugraha), Grobogan (Sri Sumarni-Edy Maryono), Surakarta (FX Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo), Klaten (Sri Hartini-Sri Mulyani), Boyolali (Seno Samudro-Said), Sukoharjo (Wardoyo-Purwadi), Wonogiri (Joko Sutopo-Edi Santoso), Kota Magelang (Sigit Widyonindito-Windarti), Purbalingga (Tasdi-Dyah), Pemalang (Djunaidi-Martono), dan Kota Pekalongan (Ahmad Alf-Saelany).
ROFIUDDIN