Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Daerah di Jawa Barat Rawan Politik Uang

image-gnews
Gubernur Ahmad Heryawan memantau persiapan Pilakada serentak di TPS 02 Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 Desember 2015. Sehari jelang pencoblosan pilkada serentak, petugas KPPS dan keamanan sudah bersiaga 24 jam di masing-masing TPS wilayah kabupaten. TEMPO/Prima Mulia
Gubernur Ahmad Heryawan memantau persiapan Pilakada serentak di TPS 02 Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 Desember 2015. Sehari jelang pencoblosan pilkada serentak, petugas KPPS dan keamanan sudah bersiaga 24 jam di masing-masing TPS wilayah kabupaten. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Badan Pengawas Pemilu Jawa Barat Harminus Koto mengatakan, praktik politik uang di 8 daerah di Jawa Barat yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah sangat rawan. Menurutnya ada tiga daerah yang masyarakatnya memilki potensi paling tinggi untuk menerima sawer dari para pasangan calon.

"Mulai hari ini kita sudah siaga satu untuk mengawasi praktik kecurangan di setiap daerah," kata Harminus saat ditemui di Polres Bandung dalam rangka acara persiapan Pilkada di Jawa Barat, Selasa, 8 Desember 2015.

Menurutnya, praktik kecurangan tersebut sering terjadi pada detik-detik akhir pencoblosan atau sering diistilahkan serangan fajar. Namun, untuk penindakan, ia katakan, panitia pengawas mempunyai kesulitan untuk menditeksi di mana saja praktik sawer tersebut terjadi.

"Jadi, kalau masalah politik uang sulit dideteksi. Kami hanya berharap kepada kesadaran masyarakat agar menolak pemberian uang dan segera melaporkan kepada kami jika ada tim sukses yang meingim-imingi uang," ujarnya.

Ada tiga daerah di Jawa Barat yang tingkat kerawanannya cukup tinggi dalam praktik politik uang. Tiga daerah tersebut diantaranya, Kabuapten Pangandaran, Cianjur, dan Sukabumi.

"Politik uang di Pangandaran cukup tinggu. Praktik itu, di hari tenang dan pencoblosan diperkirakan masih banyak. Tapi kami sulit untuk deteksi," kata dia.

Menurutnya, ditetapkannya tiga daerah tersebut sebagai tempat suburnya praktik politik uang diukur menggunakan 7 indikator. Diantaranya, tingkat sosial-ekonomi masyarakat setempat.

"Indikator yang kita ukur, tingkat pekerjaan masyarakat dan kemiskinan, keterbatasan informasi masyarakat, di daerah yang pertumbuhan penduduknya tidak wajar, jumlah daftar pemilih tetap lebih besar dari pada penduduk, dan di daerah rawan konflik dan bencana," ujarnya.

Selama proses kampanye hingga masa tenang, ia katakan, pihaknya telah mendapatkan 100 laporan pelanggaran yang dilakukan para pasangan calon. Dari 100 laporan tetsebut, ada tiga kasus yang mengandung unsur pidana pemilu. "Sudah ada dua yang diputus, satu lagi masih proses," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menghimbau kepada masyarakat di Jawa Barat yang mengikuti Pilkada serentak ini, agar lebih dewasa dengan menolak saweran dari para kandidat. Ia mengharapkan, masyarakat Jabar agar tidak terpengaruh dengan praktik politik uang.

"Kalau ada money politic terhadap masyarakat, saya harap masyarakat dewasa. Insya Allah kalau masyarakatnya dewasa, money politic tidak akan ada," kata dia.

Di Jawa Barat ada 8 daerah yang melaksanakan pesta demokrasi tingkat daerah ini. Diantaranya, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Pangandaran, Kota Depok, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Tasikmalaya.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat Ferdhiman P Bariguna mengimbuhkan, Cianjur dinilai rawan mengacu dari analisa Bawaslu bahwa daerah itu harus mendapat perhatian ekstra dalam pelaksanaan tahapan pilkada. Dia mencontohkan, saat proses pemilihan anggota PPK dan PPS di Cianjur sengaja dipilih orang-orang baru. “Kita evaluasi berdasarkan apa yang terjadi di Pemilu Legislatif dan Presiden, sehingga ini ‘fresh new start’,” kata dia.

Di Cianjur misalnya kasus temuan Bawaslu misalnya mendapati indikasi terjadinya politik uang melibatkan camat dan anggota DRPD yang kasusnya kini ditangani polisi. Terakhir, KPU Jawa Barat meminta KPU Cianjur memeriksa PPK atau panitia penyelenggara di tingkat kecamatan di Sindangbarang karena isu anggotanya terlibat kampanye pasangan calon tertentu.
“Sedang diproses infomrasinya. Kalau terbukti langsung kita ganti. KPU Cianjur sudah diperintahkan segera cepat tanggap menyelsaikan masalah itu,” kata Ferdhiman.

Ferdhiman mengatakan, untuk Pangandaran, potensi kerawanan bisa terjadi dari potensi gesekan antar pendukung calon kepala daerahnya. Pangandaran merupakan kabupaten baru hasil pemekaran Ciamis. “Sebagaiman yang sudah kita terima informasi dari pihak keamanan, daerah otonom baru, mungkin karena eforia,” kata dia.

IQBAL T. LAZUARDI S. | AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

16 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

27 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

40 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

41 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

43 hari lalu

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.


Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

43 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan terdapat beberapa TPS yang berada di wilayah potensi titik banjir.


Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

51 hari lalu

Pejalan kaki melintas di antara kabel fiber optik yang berada di jalur pedestrian, kawasan Kramat Raya, Jakarta, Senin, 11 November 2019. ANTARA
Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT Bandung Infra Investasma (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JBB) untuk menertibkan kabel fiber optik.


4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

57 hari lalu

Kampung Buyut Cipageran. Instagram
4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

Secara geografis, kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Kota Cimahi menawarkan beragam wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.