TEMPO.CO, Jakarta - Beijing sering berselimut kabut asap. Bagian besar polutan di kota itu berasal dari kawasan tetangga, utamanya provinsi industri Hebei, rumah bagi tujuh kota paling tercemar di Cina.
Seperti Beijing, banyak kota di Provinsi Hebei dan Shandong serta Kotapraja Tianjin menerapkan aturan kedaruratan untuk mengatasi masalah itu.
Baoding, kota yang berada sekitar 150 kilometer dari Beijing, juga akan menerapkan pembatasan penggunaan kendaraan berdasarkan pelat nomor ganjil/genap mulai Selasa.
Pemerintah lokal sudah meminta lebih dari 2.000 perusahaan untuk menangguhkan atau mengurangi kegiatan mereka serta 1.200 situs konstruksi menangguhkan operasi sepanjang Desember.
Di Kotapraja Tianjin, pekerjaan lapangan di tempat-tempat konstruksi dan pengoperasian kendaraan pengangkut material konstruksi sudah dilarang.
Untuk berusaha memastikan efektivitas kebijakan antipolusi, otoritas perlindungan lingkungan Beijing, Hebei, dan Tianjin berkolaborasi menerapkan tindakan penegakan hukum bersama untuk pertama kali.
Industri-industri penyedia listrik, baja, logam, soda, dan beton fokus melakukan inspeksi bersama, kata Zhong Chonglei, kepala Skuadron Inspeksi Lingkungan Beijing.
Di Neiqiu County, Provinsi Hebei, para inspektur sudah dikerahkan ke tempat-tempat dengan pencemaran tinggi.
Pemerintah Kotapraja Tianjin mengerahkan 16 tim untuk menginspeksi polusi udara tempat-tempat konstruksi, pelabuhan, dan pabrik.
Menurut rencana aksi nasional pada September 2013, kawasan Beijing-Tianjin-Hebei harus memangkas PM 2.5, indikator kunci polusi udara, 25 persen dari level 2012 pada 2017, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.
ANTARA