Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Penyelamat Bumi Akan Diputar di COP21 Paris

image-gnews
Polisi Prancis berjaga-jaga didepan pintu masuk lokasi Konferensi Perubahan Iklim Paris 2015 (COP21) di Le Bourget, Paris, 26 November 2015. REUTERS/Christian Hartmann
Polisi Prancis berjaga-jaga didepan pintu masuk lokasi Konferensi Perubahan Iklim Paris 2015 (COP21) di Le Bourget, Paris, 26 November 2015. REUTERS/Christian Hartmann
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film yang berjudul "The Last Chance to Save Earth" (Kisah Penyelamat Bumi) di Kutub Utara yang menampilkan petualangan anak-anak muda dalam ekspedisi "Youth4Planet", akan diputar di arena Konferensi Perubahan Iklim (COP21) di Paris, Prancis, 11 Desember 2015.

Rencana pemutaran itu itu dalam sesi showcase film yg berjudul “The Last Chance to Save Earth” yang diadakan Yayasan Peduli Bumi Indonesia (YPBI) di Jakarta, Jumat, 4 Desember 2015.

Dalam siaran pers Humas YPBI, Sabtu, 5 Desember 2015, disebutkan ekspedisi ini bertujuan untuk melihat langsung perubahan iklim di Kutub Utara. Nesha Ichida dan Yohanes Kevin Hendrawan adalah dua anak muda asal Indonesia yang ikut terlibat dalam film yang disutradarai oleh Liz Courtney dari Unbox Media Australia, bersama anak-anak muda dari berbagai negara, seperti dari Australia dan Eropa.

Keduanya menghabiskan waktu tak kurang dari 12 hari di Arktik, Kutub Utara, untuk melakukan syuting film pendek bertema perubahan iklim bersama kru IMAX Eropa. Film pendek itu akan diputar pada konferensi PBB mengenai perubahan iklim dan pada pertemuan KTT Perubahan Iklim atau Konferensi Tahunan Para Pihak (COP) ke-21 yang berakhir pada 11 Desember 2015 di Paris, Prancis.

Baik Nesha maupun Kevin mengaku memiliki kesan masing-masing saat menuju Kutub Utara untuk membuat film perubahan iklim ekstrem yang mengancam kehidupan di seluruh dunia. Kata Kevin, dia kaget melihat bahwa es mencair 8 meter per tahun, padahal tinggi esnya hanya 400-500 meter.

Nesha dan Kevin banyak menyaksikan drastisnya perubahan iklim seperti Greenland yang dikenal dengan suhu dingin ekstrem dan ditutupi salju, saat ini menjadi jauh lebih hangat sehingga banyak tanaman hijau yang tumbuh. Peristiwa lainnya adalah penyusutan es di Kutub Utara setinggi 6 meter dalam waktu satu tahun terakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Banyak alga hitam di antara lapisan es. Warna hitam akan lebih mudah menyerap sinar matahari sehingga mempercepat cairnya es," cerita Kevin. "Di Greenland, hujan lebih sering terjadi. Berdasarkan keterangan penduduk lokal, hal ini merupakan hal yang tidak biasa. Hujan mengakibatkan banyak es yang terpecah dan meleleh begitu saja," kata Nesha.

Film tersebut menjadi bagian dari program Youth 4 Arctic adalah program PBB yang berlangsung selama 3 tahun. Tujuannya adalah merangkul anak-anak muda seluruh dunia untuk mengkampanyekan bahaya perubahan iklim yang berdampak secara global. PBB membuat program ini demi menyelamatkan es di Kutub Utara yang mencair 8 meter tiap tahunnya. Nantinya, film ini akan disebarkan ke seluruh dunia.

Menurut Ananda Mustadjab Latip, Ketua YPBI, nantinya Kevin dan Nesha dipersiapkan sebagai bintang Laskar Bumi yang menggelar kampanye dengan melibatkan anak muda dan melakukan edukasi seputar isu lingkungan hidup, dari tingkat SMP, SMA, universitas, dan masyarakat pada umumnya.

Keduanya akan berperan sebagai agen perubahan sekaligus brand endorser ambassador bagi komunitas Laskar Bumi. Di antaranya dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengubah gaya hidup mereka lewat kampanye tentang kesadaran akan isu perubahan lingkungan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kasus PLTU Buleleng, Hakim Diminta Akomodasi Isu Perubahan Iklim

26 Juni 2018

PLTU Celukan Bawang. Facebook.com
Kasus PLTU Buleleng, Hakim Diminta Akomodasi Isu Perubahan Iklim

Aktivis lingkungan meminta hakim mengakomodasi dampak perubahan iklim ketika menyidangkan gugatan izin pembangunan PLTU batubara.


Stephen Hawking: Keputusan Trump Bisa Mengubah Bumi Jadi Venus

4 Juli 2017

Stephen Hawking, di kota New York, 2016. Hawking dikenal sebagai penemu teori Big Bang dan Black Hole, dari bukunya The Biref History of Time. Getty Images/Bryan Bedder
Stephen Hawking: Keputusan Trump Bisa Mengubah Bumi Jadi Venus

Stephen Hawking menilai tindakan Trump mundur dari Kesepakatan Iklim Paris bisa membuat Bumi menjadi seperti Venus dengan suhu 250 derajat.


Dunia Kecam Keputusan Trump Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris

2 Juni 2017

Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris, di Taman Mawar Gedung Putih di Washington, AS, 1 Juni 2017. REUTERS/Joshua Roberts
Dunia Kecam Keputusan Trump Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris

Para pemimpin dunia mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menarik AS dari perjanjian iklim Paris 2015.


Donald Trump Umumkan AS Mundur dari Perjanjian Perubahan Iklim

2 Juni 2017

Presiden Donald Trump berbicara selama reli di Kentucky Exposition Center, di Louisville, 20 Maret 2017. AP/John Minchillo
Donald Trump Umumkan AS Mundur dari Perjanjian Perubahan Iklim

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS menarik diri dari perjanjian perubahan iklim yang disepakati di Paris pada 2015.


Elon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris

1 Juni 2017

Elon Musk, miliarder yang menjadi CEO dua perusahaan, yaitu mobil listrik dan pembuat roket SpaceX, menegaskan ia membeli mobil di lelang bulan lalu. Maxine Park USA TODAY
Elon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris

Elon Musk mengumumkan jika Presiden Trump mundur dari kesepakatan internasional Paris, dia akan mundur dari semua dewan penasihat Gedung Putih.


Teken Paris Agreement, Indonesia Harus Ajak Aktor Non-Negara

23 April 2016

Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato dalam pertemuan KTT Perubahan Iklim (COP21), Paris, Prancis, 30 November 2015. dok. biro pers dan media istana
Teken Paris Agreement, Indonesia Harus Ajak Aktor Non-Negara

Setelah meneken Paris Agreement, pemerintah harus implementasikan pembangunan rendah karbon.


170 Negara Teken Paris Agreement, Arab Saudi Masih Nunggu

23 April 2016

Ratusan aktivis lingkungan mengatur tubuh mereka untuk membentuk tulisan pesan harapan di depan Menara Eiffel di Paris, Prancis, 6 Desember 2015. Aksi ini bersamaan dengan diselenggarakannya Konferensi Perubahan Iklim Dunia 2015 (COP21) terus di Le Bourget, Prancis. REUTERS/Benoit Tessier
170 Negara Teken Paris Agreement, Arab Saudi Masih Nunggu

Respon terbaru dunia terhadap peningkatan suhu, naiknya permukaan air laut dan dampak lain dari perubahan iklim.


Realisasikan COP 21, KLHK Gelar Festival Iklim di JCC  

1 Februari 2016

Mantan Sekretaris Jenderal DPD RI, Siti Nurbaya Bakar. TEMPO/Subekti.
Realisasikan COP 21, KLHK Gelar Festival Iklim di JCC  

KLHK menggelar Festival Iklim di Jakarta Convention Center (JCC) pada 1-4 Februari 2016, agar semua pihak mengerti kesepakatan COP 21 di Paris.


Festival Iklim Paparkan Langkah Lanjut Kesepakatan Paris

31 Januari 2016

Presiden Joko Widodo disambut Presiden Prancis Franqois Hollande dalam Leader Event KTT Perubahan Iklim Paris 2015 (COP) 21, 30 November 2015. TEMPO/Agustina Widiarsi
Festival Iklim Paparkan Langkah Lanjut Kesepakatan Paris

Festival pada 1-4 Februari ini diadakan KLHK, Pemerintah Norwegia dan UNDP Indonesia.


Siti Nurbaya: Indonesia Siap Jalankan Paris Agreement  

18 Desember 2015

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberikan keterangan pers terakit pengumuman nama perusahaan pembakar lahan dan hutan di Jakarta, 18 September 2015. Siti Nurbaya mengatakan 20 perusahaan nasional juga tengah diselidiki aparat kepolisian. ANTARA/Muhammad Adimaja
Siti Nurbaya: Indonesia Siap Jalankan Paris Agreement  

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pastikan Indonesia akan jalankan Kesepakatan Paris atau Paris Agreement.