TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) akan memutuskan kepastian pemanggilan pengusaha Muhammad Riza Chalid, pada sidang Senin, 7 Desember 2015.
Selain dijadwalkan bersidang untuk pemeriksaan Setya Novanto, MKD akan menentukan apakah Riza Chalid akan diperiksa atau tidak. Hal ini disampaikan Syarifudin Sudding, salah satu anggota MKD. "MKD juga akan menggelar rapat internal guna membahas kepastian nasib dari Riza," katanya, Ahad, 6 Desember 2015.
"Setelah selesai pemeriksaan terhadap Pak Setya Novanto, kita akan rapat internal lagi, apakah hasil pemeriksaan dari saksi, pengadu, dan teradu cukup membuktikan pelanggaran etika oleh Pak Setya Novanto atau tidak," ujar politikus Partai Hanura ini.
Keputusan pemanggilan saksi tambahan, menurut Sudding, akan dilakukan dalam rapat internal anggota MKD. Ia enggan menyebutkan apakah Riza punya potensi diperiksa atau tidak. "Kalau dianggap perlu menghadirkan saksi, ya kita rapatkan di rapat internal, saya enggak mau berandai-andai," ujarnya.
Penegasan Sudding ini berbeda dengan pernyataan Ahmad Bakrie, anggota MKD lainnya. Menurut dia, MKD sejak awal sudah sepakat memanggil Riza untuk diperiksa. Keterlibatannya dalam rekaman yang menjadi barang bukti kasus menjadi alasan MKD. "Kami sudah sepakat panggil Riza sebagai saksi sejak awal,” kata politikus PAN ini.
Riza sendiri sebenarnya sudah dipanggil untuk dimintai keterangan pada hari Kamis, 4 Desember 2015 lalu. Jadwal pemeriksaannya bersamaan dengan jadwal pemeriksaan Presiden Direktur Freeport, Maroef Sjamsoeddin. Namun pada hari H, hanya Maroef yang muncul di persidangan.
Seusai pemeriksaan terhadap Maroef, MKD memutuskan untuk langsung memanggil Setya Novanto pada hari Senin, 7 Desember. Nama Setya, Maroef, dan Riza ramai terdengar sejak ketiganya terlibat dalam percakapan yang direkam oleh Maroef. Dalam percakapan tersebutlah Setya diduga melakukan pelanggaran etika hingga dilaporkan ke MKD.
EGI ADYATAMA
