TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan jumlah pasien di rumah sakit bisa jadi indikator kesuksesan pemerintah daerah dalam mengelola kesehatan. Semakin sedikit pasien di sebuah rumah sakit menunjukkan makin baiknya kesehatan di wilayah itu. Namun, kata Kalla, masih ada pemerintah daerah yang justru bangga ketika rumah sakit di daerahnya penuh pasien.
"Ada juga daerah yang justru bangga karena rumah sakitnya penuh," kata Kalla saat membuka peringatan Hari Kesehatan Nasional di silang Monas, Jakarta, Ahad, 6 Desember 2015.
Padahal, semakin banyaknya jumlah pasien yang ada di rumah sakit, bisa disimpulkan bahwa daerah tersebut gagal menyediakan kesehatan yang layak bagi masyarakatnya. "Harusnya terisi setengah saja," ujar Kalla.
Karena itu, Kalla melanjutkan, pengelolaan kesehatan harus lebih ditekankan pada pencegahan daripada pengobatan. "Peningkatan kesehatan harus menjadi gerakan nasional," tuturnya.
Dalam acara itu, Kalla juga ikut serta dalam jalan sehat dengan rute silang Monas-perempatan Sarinah-silang Monas. Dia didampingi beberapa pejabat negara, di antaranya Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Badan Perencanaan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Dalam acara itu juga dilakukan pelepasan Tim Nusantara Sehat. Tim yang terdiri atas 553 tenaga kesehatan itu bertugas memberikan pelayanan bagi masyarakat di pelosok.
FAIZ NASHRILLAH