Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melawan Patriarki di Bengkulu Melalui 'Balai Perempuan'  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Presiden Jokowi berdialog dengan warga nelayan di Kampung Malabro, Kota Bengkulu, Rabu, 26 November 2014.  Presiden juga mendatangi kantor pos untuk melihat proses pembagian program simpanan keluarga sejahtera (PSKS). ANTARA/Boyke LW
Presiden Jokowi berdialog dengan warga nelayan di Kampung Malabro, Kota Bengkulu, Rabu, 26 November 2014. Presiden juga mendatangi kantor pos untuk melihat proses pembagian program simpanan keluarga sejahtera (PSKS). ANTARA/Boyke LW
Iklan

TEMPO.CO, Bengkulu - Lilis, warga Desa Meles Atas Kabupaten Rejang, Bengkulu, awalnya tidak percaya diri untuk mencalonkan diri menjadi anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD). Selain karena hanya tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP), perempuan 30 tahun itu mengaku minder 'bertarung' dengan anggota lainnya yang semuanya laki-laki.

Ketakutan Lilis sirna tatkala perempuan lain di desanya bersatu mendukungnya. Ia pun menjadi satu-satunya perempuan yang akan memperjuangkan kepentingan kaumnya dalam rencana pembangunan desa. "Saya miskin, hanya tamatan SMP. Apalagi saya perempuan. Awalnya tidak yakin untuk mencalonkan diri menjadi anggota BPD," kata Lilis dalam acara Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) di Bengkulu, Rabu, 2 Desember 2015 lalu.

Setelah menjadi anggota BPD, Lilis kini juga mengambil paket C agar dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Ia merasa umur tak harus menjadi penghalang untuk terus sekolah. "Tidak zamannya lagi perempuan itu bodoh," kata perempuan yang juga punya usaha minuman buah ini, dengan suara mantap.

Jumi Narti, pengurus wilayah KPI Bengkulu, menyebut Lilis sebagai salah satu gambaran perempuan desa yang mampu keluar dari belenggu budaya patriarki. Budaya inilah yang dinilai menghambat perempuan dalam mengakses pendidikan, serta kurang bisa berkiprah dalam bidang ekonomi dan politik. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama dalam organisasi sosial.

Menurut Jumi, kuatnya budaya patriarki inilah yang ingin dikikis oleh Koalisi Perempuan dengan pembuatan Balai Perempuan di tingkat desa. Balai Perempuan, kata dia, "tempat di mana para perempuan desa berdiskusi dan berjejaring untuk membuka akses mereka terhadap informasi, sosial, ekonomi, serta akses jaminan perlindungan sosial, dan menemukan potensi dirinya."

KPI menilai kondisi perempuan di perdesaan sangat memprihatinkan. Bukan hanya miskin, melainkan mereka juga kerap menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual. "Parahnya selama ini mereka tidak sadar jika yang terjadi atas mereka adalah sebuah penindasan dan menganggap itu hal yang wajar," tambah Jumi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

KPI memiliki puluhan Balai Perempuan yang tersebar di beberapa kabupaten, termasuk di Kabupaten Bengkulu Tengah, Rejang Lebong, dan Bengkulu Utara. Melalui Balai Perempuan itu, acara diskusi dan temu kader, KPI secara perlahan-lahan menanamkan kesadaran tentang pentingnya perempuan berkiprah dalam banyak kegiatan sosial. Meski banyak hambatan, hasilnya mulai terlihat. "Setidaknya mereka sudah mulai berani bersuara dan terlibat aktif dalam perencanaan dan pembangunan di desanya."

Salah seorang anggota Balai Perempuan Kemumu, Kabupaten Bengkulu Utara, Sulastri mengatakan, banyak hal positif yang didapatkannya setelah menjadi anggota KPI. "Bukan hanya menambah pengetahuan dan wawasan, melainkan jejaring KPI juga membuka akses saya untuk mengembangkan usaha," ungkapnya.

Dengan berjejaring, kata Sulastri, seperti di Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Sosial, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta dinas instansi lainya, makanan kecil hasil produksinya saat ini telah dipasarkan dan masuk minimarket yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu. "Saya juga menampung hasil produksi ibu-ibu kelompok untuk dipasarkan sehingga ibu-ibu lain juga dapat tambahan pendapatan," katanya kemudian.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

45 hari lalu

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.


International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

45 hari lalu

Salah satu turunan tuntutan utama aksi International Women's Day Jogja 2024 berupa akses pendampingan bagi korban kekerasan difabel, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R
International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"


6 Negara yang Aman untuk Solo Traveling Perempuan

8 Desember 2023

Melakukan solo traveling untuk perempuan kini bukanlah hal yang mustahil. Berikut ini rekomendasi negara yang aman untuk solo traveling perempuan. Foto: Flickr
6 Negara yang Aman untuk Solo Traveling Perempuan

Melakukan solo traveling untuk perempuan kini bukanlah hal yang mustahil. Berikut ini rekomendasi negara yang aman untuk solo traveling perempuan.


Nasabah PNM Mekaar Aceh Menjadi Teladan Pemecahan KDRT

25 November 2023

Nasabah PNM Mekaar Aceh Menjadi Teladan Pemecahan KDRT

Kisah Juliana soal perempuan dan perjuangan atas hak-haknya.


Indonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi

11 Oktober 2023

Audiens mendengarkan pidato Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat sesi tahunan Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss pada Senin, 27 Februari 2023. Dok: Kementerian Luar Negeri
Indonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi

Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2023 - 2026 dengan perolehan suara tertinggi sepanjang sejarah pencalonannya.


Aktivis Perempuan Peroleh Nobel Perdamaian 2023, Begini Perlakuan Iran terhadap Wanita

7 Oktober 2023

Suporter Iran membentangkan poster  bertuliskan
Aktivis Perempuan Peroleh Nobel Perdamaian 2023, Begini Perlakuan Iran terhadap Wanita

Penganugerahan Nobel Perdamaian kepada aktivis yang dipenjara, Narges Mohammadi, telah meningkatkan pengawasan terhadap hak-hak perempuan di Iran.


Narges Mohammadi, Aktivis Iran yang Dipenjara, Menang Nobel Perdamaian 2023

6 Oktober 2023

Aktivis hak asasi manusia Iran dan wakil presiden Pusat Pembela Hak Asasi Manusia (DHRC) Narges Mohammadi. Mohammadi family archive photos/Handout via REUTERS
Narges Mohammadi, Aktivis Iran yang Dipenjara, Menang Nobel Perdamaian 2023

Narges Mohammadi, aktivis hak perempuan asal Iran yang kini masih dipenjara, memenangkan Penghargaan Nobel Perdamaian 2023.


Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

5 Oktober 2023

Gambar calon presiden Argentina Sergio Massa, Patricia Bullrich, Horacio Rodriguez Larreta, dan calon presiden Javier Milei, di Buenos Aires, Argentina, Juli 2023. REUTERS/Agustin Marcarian dan Matias Baglietto/File Foto
Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

Pilpres yang sedang berlangsung di Argentina menyoroti debat tentang hak perempuan dan akses aborsi.


7 Film Inspiratif tentang Kesetaraan Gender, He Named Me Malala Salah Satunya

16 Juni 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai, mengumumkan pernikahannya di media sosial, Selasa, 9 November 2021. dengan pria yang hanya disebut bernama Asser di kota Birmingham, Inggris, dan merayakannya di rumah bersama keluarga mereka. Foto/Malin Fezehai/bbc.com
7 Film Inspiratif tentang Kesetaraan Gender, He Named Me Malala Salah Satunya

Kesetaraan gender adalah isu yang terus diperjuangkan di seluruh dunia. Film memiliki kekuatan untuk mengangkat isu-isu sosial ini. Apa saja?


KPU dan Komnas Perempuan Niat Hadirkan Pemilu 2024 yang Ramah Perempuan dan Inklusif

2 Juni 2023

Simulasi Pemilu 2019 dengan tema
KPU dan Komnas Perempuan Niat Hadirkan Pemilu 2024 yang Ramah Perempuan dan Inklusif

KPU dan Komnas perempuan bertemu untuk bicarakan Pemilu 2024 yang ramah perempuan dan inklusif. Apa maksudnya?