TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) bersama-sama dengan Kementerian dan Lembaga yang terlibat dalam keamanan nuklir dan kesiapsiagaan nuklir, meresmikan terbentuknya suatu pusat kajian nuklir Indonesia bernama Center of Excellence on Nuclear Security and Emergency Preparedness (I-CoNSEP) pada Rabu 2 Desember 2015.
Kementerian dan Lembaga yang terkait tersebut adalah Kementerian Luar Negeri, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Kementerian Perhubungan,
Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Tenaga Nuklir Nasional, dan TNI-AD.
"I-CoNSEP bertujuan menjadi wadah koordinasi antar lembaga dalam penanganan isu-isu terkait keamanan nuklir maupun kesiapsiagaan nuklir di tingkat nasional, sehingga seluruh upaya dan
kemampuan dalam bidang keamanan nuklir dan kesiapsiagaan nuklir dapat dilaksanakan secara sinergis," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dalam rilisnya kepada Tempo, Rabu 2 Desember 2015.
Nasir mengatakan I-CoNSEP juga mendukung penyediaan sumber daya manusia yang handal melalui berbagai macam pendidikan dan latihan, serta penyediaan dukungan teknis dan ilmiah melalui penyediaan peralatan dan analisis berdasarkan hasil uji laboratorium ataupun pemodelan. "Sebagai wadah koordinasi antar lembaga, I-CoNSEP memerlukan suatu tempat sebagai sarana
untuk mempermudah seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan koordinasi, peningkatan kemampuan SDM serta penyediaan dukungan sarana prasarana," ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka Muhammad Nasir meresmikan Office I-CoNSEP di Gedung C BAPETEN pada Rabu, 2 Desember 2015. Peresmian ini merupakan langkah strategis membangun sistem kesiapsiagaan nuklir dan keamanan nuklir nasional kelas dunia untuk mendukung pencapaian visi BAPETEN menjadi Badan Pengawas Kelas Dunia.
Dalam kesempatan tersebut BAPETEN juga melakukan launching aplikasi B@LIS e-SUKSES (Sertifikasi Uji Kesesuaian Elektronik) yang terintegrasi dengan B@LIS versi 2. B@LIS e-SUKSES dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan publik khususnya terkait uji kesesuaian pesawat sinar-X radiodiagnostik dan intervensional.
B@LIS e- SUKSES merupakan wujud komitmen BAPETEN dalam mendukung program e-Government. "Diharapkan integrasi data perizinan radiodiagnostik dan data pengujian pesawat sinar-X menjadi dasar informasi dalam menerbitkan keputusan perizinan," ujarnya.
Dengan aplikasi ini, lembaga uji kesesuaian dan fasilitas kesehatan dapat memantau status hasil uji kesesuaian secara online. Kecepatan proses, transparansi, aksesibilitas merupakan fitur unggulan dalam aplikasi B@LIS e-SUKSES.
ARIEF HIDAYAT