TEMPO.CO, Bengkulu - Sebayak 15 orang diduga masih tertimbun longsor di Desa Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Jumat, 4 Desember 2015. Dalam evakuasi, seorang bisa diselamatkan, dan dua korban lain tewas.
Hingga kini upaya evakuasi terhadap korban longsor masih terus dilakukan tim SAR gabungan. Longsor telah menimpa 18 orang penambang emas yang sedang menjaga kebun durian dan anggota keluarganya, pada Kamis 2 Desember 2015.
Menurut Kepala BPBD kabupaten Bengkulu Utara Sudiro, tim SAR gabungan masih kesulitan untuk melakukan evakuasi karena kondisi medan berat dan cuaca.
"Alat berat tidak dapat masuk menuju lokasi karena tertutup oleh longsoran di tiga tempat," kata Sudiro saat dihubungi, Jumat 4 Desember 2015.
Tim SAR gabungan sendiri terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan Dinas Kesehatan berjalan kaki menuju lokasi longsor. Lokasi longsor dari Napal Putih menggunakan molek sampai Ronggeng, kemudian berjalan kaki sejauh 10 km ke Sumpit. Dari Sumpit menggunakan Molek sekitar 15 km ke Desa Karang Suluh, yang selanjutnya berjalan kaki 3 jam hingga sampai lokasi longsor.
"Kebutuhan mendesak adalah logistik untuk petugas dan masyarakat yang terisolir akibat putusnya jalan," ungkap Sudiro.
Daftar 15 korban adalah:
Warga Desa Lebong Tambang :
1. Syamsul Komarudin (L, 50).
2. Alif (L, 1).
3. Fadila (P, 20).
4. Akhmad Hanafi (L, 23).
5. Alfin (L, 20).
Warga Desa Kampung Jawa :
6. Joni (L/40).
7. Mameng (L/45).
Warga Desa Tunggang :
8. Karmedi (L, 20).
9. Erma (P, 28).
10. Ara (P, 2,5).
Warga Ds. Ladang Palembang :
11. Felsi (P, 4).
12. Yen (P, 28).
13. Ade (L, 20).
14. Safari (L, 30).
Warga Desa Lokasari :
15. Tias (L, 35).
PHESI ESTER JULIKAWATI