TEMPO.CO, Paris - Prancis dan India meluncurkan Aliansi Tenaga Surya Internasional pada Konferensi Perubahan Iklim ke-21 di Paris (COP21 Paris). Aliansi ini beranggotakan 120 negara maju dan berkembang, yang wilayahnya memiliki sumber cahaya matahari berlimpah.
Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-bangsa, Ban Ki-Moon, hadir dalam peluncuran tersebut. Dia mengatakan, aliansi ini akan memungkinkan negara-negara berkembang untuk menciptakan sumber energi bersih. "Ini bukti visi kemakmuran dunia,"ujarnya dalam peluncuran yang dilakukan pada pembukaan COP21 Paris, 30 November 2015.
Ban Ki-Moon berharap negara maju lainnya mampu bermitra dalam mendukung Aliansi ini. Caranya, ujar dia, dengan transfer teknologi dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia. "Tentunya pula finansial,"kata dia.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyebut Aliansi ini sebagai "matahari terbit dan harapan baru". Menurut dia, warga dunia tak hanya butuh energi bersih, melainkan juga kemakmuran yang merata.
Sedangkan Hollande menggambarkan Aliansi ini sebagai langkah yang adil dalam memobilisasi keuangan publik dari negara-negara maju dalam memberikan akses energi secara universal. "Yang kami kejar adalah masa depan," kata dia.
Pemerintah India menanam investasi awal sebesar US$ 30 juta, atau sekitar Rp 409 miliar untuk mendirikan markas Aliansi di India. Tujuan akhirnya adalah untuk mengumpulkan dana dengan target sebesar US$ 400 juta atau setara Rp 5,4 triliun dari biaya keanggotaan negara-negara tersebut dan kerja sama dengan berbagai lembaga internasional.
AMRI MAHBUB (PARIS)