Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Katanya Untuk Pembangunan Desa, Kades Jual Jatah Raskin

image-gnews
Warga mengantri jatah beras Raskin yang dibagikan gratis di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat (23/5). TEMPO/Prima Mulia
Warga mengantri jatah beras Raskin yang dibagikan gratis di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat (23/5). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Boyolali - Sebanyak 215 karung beras miskin (raskin) yang sedianya dibagikan kepada warga miskin di Desa Bengle, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, masih tertumpuk di gudang penggilingan padi milik Muryami, warga Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Boyolali.

Di balik terpal biru yang menyelubunginya, tumpukan karung beras itu dililit garis polisi. “Beras itu dikirim kesini oleh seseorang yang mengaku Kepala Desa Bengle. Padahal, dalam percakapan via telepon, kami belum membahas soal berapa harganya,” kata Muryami saat ditemui Tempo pada Kamis, 3 Desember 2015.

Muryami menuturkan, si penelepon yang belakangan diketahui bernama Budiyono (memang Kepala Desa Bengle) itu meneleponnya pada Rabu pagi. Kepada Muryami, Budiyono mengutarakan niatnya menjual beras sumbangan (sebutan untuk raskin yang biasa disumbangkan ke tetangga yang sedang memiliki hajat) sebanyak 215 karung. Tiap karung rata-rata berisi 14 - 15 kilogram beras.

“Katanya beras itu dijual untuk (biaya) pembangunan (di desa),” kata Muryami yang mengaku belum pernah berhubungan bisnis Budiyono. Sebagai pedagang beras, dia biasa membeli beras sumbangan dari para warga penerima raskin. “Raskin itu kualitasnya buruk. Makanya sering dijual untuk ditukarkan dengan beras yang lebih layak dimakan,” kata perempuan 53 tahun itu.

Di pasaran, Muryami biasa membeli raskin Rp 90.000 per karung untuk dijual lagi seharga Rp 6.700 - Rp 6.900 per kilogram. “215 karung raskin itu diantar ke gudang saat saya sedang keluar,” kata Muryami. Gara-gara kesepakatan jual-beli raskin itu, Muryami, Budiyono, dan Kemis, sopir truk pengangkut raskin, diperiksa di Kepolisian Sektor Klego pada Rabu malam.

Terbongkarnya kasus jual beli raskin itu bermula dari kecurigaan sebagian warga Desa Bengle yang sering menerima jatah raskin tidak sesuai takaran. Pada Rabu pagi, sejumlah warga yang mengetahui jadwal pengiriman raskin berinisiatif mengadang truk yang biasa membawa raskin ke Desa Bangle.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di simpang tiga Klego, truk berpelat nomor AD 1957 BD itu justru berbelok ke jalur Klego, tidak langsung ke arah Wonosegoro. Setelah mengetahui sebagian karung raskin diturunkan ke gudang Muryami, warga pun melapor ke Polsek Klego. Pada Rabu malam, puluhan warga Desa Bengle mendatangi Polsek Klego. Mereka meminta agar kasus jual beli raskin itu diusut tuntas.

Hingga Kamis siang, truk itu masih ditahan di Polsek Klego. “Hari ini baru pelimpahan (kasus jual beli raskin Desa Bengle) dari Polsek Klego ke Polres Boyolali. Setelah itu, Polres akan mengundang Kepala Desa Bengle dan pihak-pihak yang terkait untuk diklarifikasi,” kata Kepala Bagian Operasional Satuan Reserse dan Kriminal Polres Boyolali, Inspektur Satu Mulyanto.

Budiyono tidak bersedia menanggapi kasus dugaan jual beli raskin yang membelitnya. “(Laporan) Itu ada muatan politisnya,” kata Budiyono saat dikonfirmasi wartawan via telepon. Adapun Camat Wonosegoro, Edy Kristiawan, mengaku selama ini belum pernah ada aduan ihwal penyaluran raskin di wilayahnya. “Jatah raskin di Desa Bengle sekitar 9.225 ton per bulan,” kata Edy.

DINDA LEO LISTY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Buwas Ancam Bongkar Modus BPNT, Bagaimana Sistem Penyalurannya?

20 September 2019

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, melakukan kunjungan kerja terkait pelaksanaan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan non Tunai (BPNT), di daerah Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 1 Februari 2019. (dok Kemensos)
Buwas Ancam Bongkar Modus BPNT, Bagaimana Sistem Penyalurannya?

Dirut Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas dua hari lalu mengancam akan membongkar praktik penipuan dalam penyaluran BPNT.


Tuntut Kasus Raskin, Warga Bangkalan Geruduk Polres Bangkalan

25 Agustus 2016

Beras untuk orang miskin. Tempo/Andri Prasetyo
Tuntut Kasus Raskin, Warga Bangkalan Geruduk Polres Bangkalan

Warga mempertanyakan kasus raskin yang terkatung-katung selama sebelas tahun, padahal sudah ada penetapan tersangka.


Penggelapan Raskin, Ketua DPRD Rejang Lebong Jadi Tersangka  

9 Agustus 2016

TEMPO/Nita Dian
Penggelapan Raskin, Ketua DPRD Rejang Lebong Jadi Tersangka  

Abu Bakar terlibat langsung menggelapkan raskin dan bertindak sebagai pemberi dana.


Pelaku Penggelapan Beras Warga Miskin Tak Diadukan ke Polisi

14 Maret 2016

Ilustrasi beras. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Pelaku Penggelapan Beras Warga Miskin Tak Diadukan ke Polisi

Empat orang kepala desa yang diduga melakukan penggelapan beras yang menjadi hak warga miskin hanya diberi pembinaan


Iuran Raskin di Gowa Diduga Digelapkan

11 Januari 2016

Anak-anak membawa jatah beras Raskin yang dibagikan gratis di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat (23/5). Setiap rumah mendapat jatah beras sebanyak 2 kg. Warga mendapat jatah Raskin setiap satu bulan sekali. TEMPO/Prima Mulia
Iuran Raskin di Gowa Diduga Digelapkan

Tunggakan iuran raskin di sejumlah kecamatan mencapai Rp 828 juta, padahal rakyat sudah lunas membayar.


Pencuri 3.750 Kg Beras Miskin Ini Gagal Kelabuhi Polisi

22 Agustus 2015

Beras raskin. ANTARA/Ampelsa
Pencuri 3.750 Kg Beras Miskin Ini Gagal Kelabuhi Polisi

Di Madura tingkat penggelapan beras untuk rakyat miskin oleh kepala desa cukup tinggi.


Gudang Beras Raskin di Cibinong Digrebek Tentara  

14 Agustus 2015

Warga mengantri jatah beras Raskin yang dibagikan gratis di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat (23/5). TEMPO/Prima Mulia
Gudang Beras Raskin di Cibinong Digrebek Tentara  

Tentara menemukan berton-ton beras untuk warga miskin (raskin) ditimbun di gudang itu.


Tiga Tahun, Warga Miskin ini Hanya Terima 10 Kali Jatah Raskin  

1 Juli 2015

Beras untuk orang miskin. Tempo/Andri Prasetyo
Tiga Tahun, Warga Miskin ini Hanya Terima 10 Kali Jatah Raskin  

Sepanjang 2012, 4500 warga miskin di hanya menerima bantuan raskin sebanyak tiga kali.


Pencurian Raskin di Gowa Marak, Kerugian Rp 2 Miliar per Tahun  

24 Juni 2015

Beras untuk orang miskin. Tempo/Andri Prasetyo
Pencurian Raskin di Gowa Marak, Kerugian Rp 2 Miliar per Tahun  

Modus pencurian beras raskin dilakukan dengan cara mengurangi isi karung beras ketika dalam perjalanan menuju tempat penyaluran raskin.


'Beras Miskin' Dimainkan Kartel, KPK Lepas Tangan  

4 April 2014

Seorang petugas mendata beras rakyat miskin di gudang Bulog, Gadang, Malang, Jawa Timur (15/12). Tahun depan pagu beras rakyat miskin turun dari 15 kilogram menjadi 13 kilogram per kepala rumah tangga. TEMPO/Nurdiansah
'Beras Miskin' Dimainkan Kartel, KPK Lepas Tangan  

KPK menemukan indikasi ada kartel dalam kebijakan beras untuk rakyat miskin.