TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Yogyakarta melakukan pembinaan wirausahawan muda di sejumlah kampung, yang selama ini sulit berkembang. Program itu bernama Home Bisnis Camp. Program ini digulirkan mulai 2016 dengan menyeleksi sejumlah kandidat wirausahawan muda di seluruh kampung.
Mereka mendapat pembinaan kontinu sekitar tiga tahun. “Angkatan pertama program ini kuotanya 40 orang. Pembinaan serta permodalan dibantu APBD,” kata Kepala Bidang Sumber Daya UMKM Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto, kepada Tempo, Kamis, 3 Desember 2015.
Program ini memberikan pelatihan kepada kelompok-kelompok UMKM muda yang sudah memiliki basis usaha sendiri tapi sulit berkembang karena sejumlah faktor, dari jejaring, pasar, hingga permodalan. “Orientasi akhirnya menguatkan jejaring wirausahawan muda ke database pemerintah pusat agar lebih profesional,” ujarnya. “Kami tak batasi apa jenis usahanya. Namun usaha itu sudah berjalan paling tidak dua tahun, mendapat rekomendasi pengurus wilayah kampung untuk diseleksi tim pemerintah.”
Sempat terjadi tarik-ulur saat program Home Bisnis Camp ini digulirkan dalam finalisasi Badan Anggaran akhir pekan lalu. Terutama jumlah kuota yang diusulkan pemerintah, yang semula hanya 30 orang. DPRD meminta, agar adil dan merata, maka dilakukan untuk 45 kelurahan atau 14 kecamatan se-Kota Yogyakarta, dengan kuota 50. “Kami belum berani banyak merekrut karena khawatir tidak fokus,” tutur Tri.
Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Nasrul Khoiri mengatakan yang patut dilakukan agar program rintisan wirausahawan muda ini sesuai tujuan adalah seleksi perekrutannya harus transparan dan berdasarkan mufakat kampung. “Jadi bukan orang hasil lobi-lobi atau karena kedekatan jatah pembinaan. Atau ini bakal tak ada bedanya dengan program pelatihan yang stagnan,” ucapnya.
PRIBADI WICAKSONO