TEMPO.CO, Jakarta - Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat menghadirkan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Di depan anggota MKD, Maroef membeberkan isi pertemuannya dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid.
Maroef menjelaskan, dalam pertemuan kedua, sudah ada pembicaraan seputar pembangunan smelter atau pabrik pengolahan dan perpanjangan kontrak Freeport. "Namun itu bukan pembahasan utama," kata Maroef dalam sidang MKD di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis, 3 Desember 2015.
Menurut dia, Setya Novanto mengetahui bahwa kontrak Freeport akan berakhir pada 2021 dan sedang berusaha memperpanjangnya. Meski demikian, pembicaraan seputar itu bukan menjadi poin utama pertemuan tersebut.
Maroef mengatakan ia tak mengetahui pertemuan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan—saat itu Kepala Staf Presiden—dengan James R. Mofeet atau biasa dipanggil Jim Bob, bos Freeport-McMoran, induk PT Freeport Indonesia. Menurut Maroef, ia baru mengetahui hal tersebut dari Setya Novanto dan Riza Chalid dalam pertemuan ketiga mereka pada 8 Juni 2015.
Di depan MKD, Maroef mengatakan sejak awal dia curiga saat diajak bertemu Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha M. Riza Chalid. Setelah pertemuan pada 13 Mei 2015 dengan Setya dan Riza, Maroef mengatakan Riza mengirimkan SMS memperkenalkan identitasnya. "Saya tidak menanggapi karena kesibukan saya," ujar Maroef dalam persidangan MKD di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis, 3 Desember 2015.
Pada awal Juni, mereka akhirnya bertemu lagi. Dalam pertemuan itu, kata Maroef, ia sempat bertanya-tanya maksud pertemuan tersebut. "Tetapi yang bertemu Riza Chalid," tuturnya. Karena itu, kata Maroef, dia berinisiatif membawa dan merekam pertemuan tersebut.
"Saya sendirian dan saya berpikir saya ini untuk akuntabilitas, saya memegang mandat atas perusahaan. Ini karena kecurigaan dan kekhawatiran saya dari pertemuan pertama ini," ucapnya.
Dalam pertemuan kedua itulah Setya Novanto dan Riza Chalid mulai menyinggung pembagian saham.
INGE KLARA | ARKHELAUS