TEMPO.CO, Serang - Kepolisian Resor Serang berhasil menggerebek gudang besar penyimpanan dan transit narkoba jenis ganja di Kampung Cakalang Landeh, RT 03 RW 05, Desa/Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa, 1 Desember 2015. Dalam penggerebekan yang dilakukan, Satuan Narkoba Polres Serang mengamankan 1,6 ton narkoba jenis ganja senilai Rp 6 miliar.
Dari informasi yang dihimpun, pengungkapan kasus ini berawal pada laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas di sebuah rumah kosong di Kampung Cakalang. Mendengar informasi tersebut, polisi langsung mendatangi lokasi. Saat melakukan penyelidikan, polisi menemukan 45 karung yang berisi ganja kering yang telah dipak dengan barat masing-masing 1 kilogram.
Kepala Kepolisian Daerah Banten Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan penyitaan ganja tersebut merupakan perolehan terbesar dalam satu dekade terakhir yang berhasil diungkap di wilayah hukum Polda Banten. “Ini barang bukti jenis ganja terbanyak di wilayah hukum Polda Banten," ujar Boy Rafli, Kamis, 3 Desember 2015.
Menurut dia, penggerebekan yang dilakukan Satuan Narkoba Polres Serang tersebut berdasarkan penyelidikan terhadap beberapa residivis. Saat ini, ujar dia, kepolisian telah mengamankan pelaku dengan inisial WS, 25 tahun, sementara tiga orang lain masih dalam pengejaran.
WS, tutura dia, berperan sebagai penjaga gudang, sedangkan tiga orang lain, yaitu AN, MN, dan YD, merupakan residivis dalam kasus yang sama dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang. "Semua tersangka merupakan warga Banten. Satu di antaranya baru keluar penjara beberapa bulan lalu," katanya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, WS terancam Pasal 114 ayat 2 juncto Pasal 111 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun serta denda minimal Rp 1 miliar dan maksimal Rp 10 miliar.
Menurut Boy, saat ini kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait dengan peredaran ganja dan modus pengiriman ganja hingga bisa masuk dengan aman ke Kabupaten Serang, Banten.
"Sementara kami perkirakan barang berasal dari Sumatera. Namun jalurnya masih kita selidiki, apakah melalui pelabuhan biasa atau pelabuhan lain," ujarnya.
WASI’UL ULUM