TEMPO.CO, Lamongan - Sedikitnya 65 rumah di dua desa di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, rusak parah dan sebagian sampai ambruk dikoyak puting beliung dan hujan deras pada Rabu sore, 2 Desember 2015. Pemerintah Kabupaten Lamongan langsung mengirim peringatan waspada bencana amuk angin itu kepada 27 camat yang ada.
Bencana puting beliung terjadi di dua desa di Lamongan bagian barat. Tepatnya di Desa Tritunggal dan Desa Moropelang, Kecamatan Babat—sekitar 30 kilometer arah barat Kota Lamongan. Data sementara menyebutkan ada dua rumah yang sampai ambruk di Desa Tritunggal.
Sisanya kebanyakan mengalami kerusakan di bagian atap akibat kerasnya tiupan angin yang terjadi Rabu sore, sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Puluhan pohon juga bertumbangan. “Pendataan belum selesai,” ujar Camat Babat Fadheli Purwanto, Rabu malam, 2 Desember 2015.
Dia menjelaskan, aparat Desa Moropelang dan Desa Tritunggal tengah mendata jumlah kerusakan selengkapnya akibat puting beliung. Pendataan dibantu pihak kantor Kecamatan Babat untuk kemudian diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lamongan.
Dia menyebutkan, amuk angin sebenarnya hanya sekitar tiga menit. Saat itu, angin kencang disertai hujan turun di Babat bagian timur. Beberapa warga di Desa Tritunggal, sempat melihat angin kencang berputar-putar di atas sawah dan kemudian menuju ke perkampungan penduduk.
Atas kejadian ini kantor Kecamatan Babat telah mengirim berita kejadian ke BPBD Lamongan. Hasil pendataan untuk menentukan bantuan atas rumah yang rusak diterjang angin puting beliung. Besarannya, untuk rusak berat sekitar Rp 5 juta dan rusak sedang sekitar Rp 2,5 juta. ”Ya, semoga bisa dapat bantuan,” kata Fadheli.
Juru bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Sugeng Widodo, mengatakan pihak kantor BPBD telah mengeluarkan peringatan lewat radiogram. Isinya, agar warga waspada atas bencana alam, terutama puting beliung.
”Jadi, sudah kami kirim surat peringatan,” ujarnya pada Tempo, Rabu malam, 2 Desember 2015. Dia menambahkan, memasuki musim hujan akhir 2015, potensi angin kencang cukup besar. “Sekali lagi, warga harus hati-hati,” katanya.
SUJATMIKO