Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Kecil PSSI Terbentuk, Inikah Anggotanya?

image-gnews
Todung Mulya Lubis. TEMPO/Subekti
Todung Mulya Lubis. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Pemerintah akhirnya selesai membentuk Tim Kecil Reformasi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI). Nama tokoh yang masuk dalam tim tersebut bakal dikirim jelang rapat dewan eksekutif Induk Sepak Bola Dunia (FIFA) di Zurich, Swiss, hari ini, Rabu 2 Desember 2015.

"Drafnya sudah selesai dibuat tinggal diteken Menteri Pemuda dan Olahraga (Imam Nahrawi) untuk dikirim ke FIFA besok (hari ini)," ujar Gatot S. Dewa Broto, juru bicara Kementerian Olahraga, Rabu, 2 Desember 2015.

Gatot mengatakan tim kecil terdiri dari lima anggota yang punya latar belakang atau pengetahuan tentang sepak bola. Tugasnya, kata Gatot, tak hanya sebatas berkomunikasi langsung dengan FIFA tapi bisa berkembang dalam tahapan reformasi PSSI. "Tak ada tugas soal mengawal KLB (Kongres Luar Biasa) PSSI. Kami juga belum menyampaikan hal itu ke FIFA."

Pembentukan Tim Kecil menjadi kesimpulan pertemuan delegasi FIFA dengan Presiden Joko Widodo awal November. Belakangan pemerintah kecewal karena FIFA mewacanakan pembentukan Komite Ad Hoc yang tugasnya mirip dengan Tim Kecil setelah bertemu pengurus PSSI. Pemerintah yang merasa tak diberi tahu menolak bergabung pada komite tersebut.

Sejumlah nama yang disebut-sebut berada dalam Tim Kecil itu beredar. Mereka adalah Anggota Tim Transisi yang juga bekas Duta Besar Indonesia untuk Swiss Djoko Susilo serta bekas Duta Besar Indonesiai untuk Perserikatan Bangsa Bangsa Makarim Wibosono.

Ada pula nama pengacara kondang Todung Mulya Lubis serta bekas pemain Timnas Dede Sulaiman. Gatot yang sudah intensif berkomunikasi dengan James Johnson, juru bicara delegasi FIFA untuk Indonesia juga disebut salah satunya.

Namun Gatot  memilih bungkam ihwal nama yang beredar tersebut. "Saya memang yang ditugaskan mengetik surat Tim Kecil untuk FIFA, tapi saya tidak enak untuk menyampaikan isinya sekarang," ujar Gatot, "Tunggu satu dua hari ini."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Todung yang dikonfirmasi juga menolak memberi komentar. Begitupula dengan Djoko Susilo, "Saya belum tahu dan belum lihat suratnya," kata Todung.

Djoko selaku bekas duta besar Swiss mengklaim akrab dengan sejumlah pejabat teras FIFA. Komunikasi antara mereka terjalin cukup baik saat Djoko masih menjabat duta besar. Oleh karenanya, dia tak keberatan bila ditugaskan dalam wadah tersebut, "Tapi, saya belum dapat kabar apapun."

Pengiriman nama tim kecil jelang pertemuan dewan eksekutif menunjukkan kesan pemerintah hendak mendorong wadah tersebut terakomodasi dalam pembahasan rapat FIFA. Maklum, delegasi FIFA untuk Indonesia yang hadir dalam rapat hanya akan melaporkan rencana pembentukan komite ad hoc PSSI. 

Gatot menyatakan tak mudah pemerintah mendorong tim kecil dibahas dalam rapat FIFA. Sebab organisasi sekelas FIFA, kata dia, tentu menyusun agenda rapat sepekan sebelumnya, "Kami juga tidak menarget apapun. Kami hanya memenuhi permintaan FIFA mengirim nama anggota tim kecil."

Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan mengatakan bila pemerintah berharap tim kecil masuk pembahasan FIFA, harapan itu tak bakal terkabul. Sebab delegasi FIFA sudah menegaskan laporannya dalam rapat adalah pembentukan komite ad hoc PSSI. Wadah berisi semua pihak yang berkentingan dalam sepak bola nasional. "Masak yang mau dibahas adalah tim yang tidak ada perwakilan PSSI-nya."

Tri Suharman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

54 hari lalu

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi, dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diperkirakan tidak lolos di parlemen pada Pemilu 2019. Imam Nahrowi, bertarung di daerah pemilihan DKI Jakarta 1, yang bersaing dengan sejumlah nama populer seperti Mardani Ali Sera (PKS), Wanda Hamidah (NasDem) dam Eko Hendro Purnomo (PAN). Dok.Tempo/Fakhri Hermansyah
Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin dan Wajib Lapor ke Bapas

Imam Nahrawi bebas dengan status bersyarat dan masih harus wajib lapor hingga 5 Juli 2027.


Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

5 Januari 2024

Mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara memberikan kesaksian saat sidang yang berlangsung secara virtual dari Gedung KPK, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Dalam sidang tersebut, Juliari mengaku pernah menyerahkan uang sekitar Rp500 juta ke Ketua DPC PDIP Kendal Ahmad Suyuti untuk operasioal DPC PDIP Kendal. TEMPO/Muhammad Hidayat
Gebyar Diskon Remisi Napi Korupsi Sepanjang 2023, Terakhir Rombongan Juliari Batubara Dikorting 1 Bulan

Sejumlah napi korupsi dapat remisi selama 2023. Koruptor dapat remisi tak perlu jadi justice collaborator dan bayar lunas denda serta uang pengganti.


Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

9 Oktober 2023

Imam Nahrawi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga yang dilantik pada 27 Oktober 2014, pada Kabinet Kerja Jokowi - Jusuf Kalla. Ia mengundurkan diri pada 19 September 2019 setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dana hibah KONI oleh KPK. Imam resmi ditahan KPK pada 27 September 2014. TEMPO/Imam Sukamto
Tak Hanya Syahrul Yasin Limpo, Empat Menteri ini Mengundurkan Diri Saat Terseret Kasus Korupsi

Syahrul Yasin Limpo bukanlah yang pertama, lantas siapa saja menteri yang pernah mengundurkan diri karena kasus korupsi?


Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

18 Agustus 2023

Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto mendengarkan keterangan saksi pada sidang lanjutan kasus pengadaan KTP Elektronik  di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 14 Maret 2018. ANTARA
Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

Setya Novanto dan Imam Nahrawi mendapat remisi. Begini kasus korupsi Setnov dan eks Menpora itu.


Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

18 Agustus 2023

Terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 11 Januari 2018. Saksi yang dihadirkan dalam sidang ini didatangkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK. ANTARA
Setya Novanto dan Imam Nahrawi Dapat Diskon Masa Tahanan, Napi Korupsi Bisa Terima Remisi?

Setya Novanto merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun, sedangkan Nahrawi hingga Rp 18,1 miliar. Sebagai napi koruptor, pantaskah keduanya dapat remisi?


Pemerintah Beri Remisi Koruptor, TII: Tidak Ada Komitmen Untuk Perangi Korupsi

18 Agustus 2023

Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi
Pemerintah Beri Remisi Koruptor, TII: Tidak Ada Komitmen Untuk Perangi Korupsi

TII menilai remisi koruptor merupakan bukti lemahnya komitmen pemerintah terhadap pemberantasan korupsi.


Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi

18 Agustus 2023

Penjara/Lapas Sukamiskin Bandung. TEMPO/Prima Mulia
Napi Korupsi Lapas Sukamiskin Dapat Remisi di HUT ke-78 RI, Ada Setya Novanto dan Imam Nahrawi

Napi korupsi yang ada di Lapas Sukamiskin Bandung menerima remisi di HUT ke-78 RI. Ada nama Setya Novanto dan Imam Nahrawi yang menerima remisi.


5 Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, 2 Di antaranya Menteri Sosial

27 Juli 2023

Menteri Sosial Juliari Batubara berbicara dalam kunjungan kerja di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, 4 Desember 2020. Dugaan korupsi di bansos Covid, berawal dari laporan masyarakat kepada KPK yang ditindaklanjuti dengan operasi tangkap tangan pada Sabtu dinihari.  Facebook Kemensos
5 Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, 2 Di antaranya Menteri Sosial

Pada dua periode pemerintahan Jokowi, setidaknya terdapat 5 menteri yang terjerat kasus korupsi, dari Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate.


PSSI Pernah Dibekukan FIFA 8 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

2 Juni 2023

Pemerhati sepakbola melakukan proses ruwatan Merewedeng Menporakporandakan Bola Sepak PSSI di Bandung, 2 Juni 2015.  Ruwatan ini diadakan setelah FIFA menjatuhkan sanksi kepada PSSI beberapa hari lalu. TEMPO/Prima Mulia
PSSI Pernah Dibekukan FIFA 8 Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

FIFA pernah membekukan PSSI pada akhir Mei 2015 lalu. Apa penyebabnya?


Wajah 5 Menteri Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate

21 Mei 2023

Menteri Sosial, Juliari Batubara, seusai melakukan pertemuan tertutup dengan  Pimpinan KPK, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Dalam pertemuan ini membahas mengenai pemantapan sinergi untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di lingkungan Kementerian Sosial. TEMPO/Imam Sukamto
Wajah 5 Menteri Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Juliari Batubara hingga Johnny G. Plate

Sejumlah Menteri era Jokowi tersandung kasus korupsi termasuk Juliari Batubara dan Johnny G. Plate. Ini wajah mereka.