TEMPO.CO, Jakarta - Sidang perdana Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat terkait dengan kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto digelar hari ini, Rabu, 2 Desember 2015. Mahkamah memutuskan memutar rekaman percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha M. Riza Chalid, dan bos PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin.
Pada akhir percakapan, Maroef terdengar menyampaikan terima kasih kepada Setya dan Riza atas waktunya sehingga bisa bertemu di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, pada 8 Juni lalu itu. “Kita tunggu anunya aja kepastian gimana, kelanjutannya,” ujar dia.
BACA: Papa Minta Saham, Muladi: MKD Semua Orang Setya Novanto
Kemudian Riza menyahut bahwa dirinya akan berbicara dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan untuk membicarakan apa yang diinginkan Maroef. “Terus oke, kita ketemu. Saya akan bilang Pak Luhut,” kata Riza.
Setya pun menimpali, “Harus cepet. Karena kasihan beliau, Pak Luhut dikasih tanggung jawab. Kasih tanggung jawab share holder. Gimana caranya sukses, harus cari akal kan gitu.”
Namun Maroef berpendapat bahwa tanggung jawab paling berat ada pada karyawan dan keluarganya. “Kalau share holder kan duitnya banyak. Tapi karyawan itu 30 ribu lebih. Itu kan bangsa kita semua. Kalau share holder ini tutup masa bodo amat.”
Maroef menuturkan Freeport tidak pernah memutuskan hubungan kerja terhadap karyawannya. “Pikiran saya itu karyawan. Karena saya sudah lama masuk Papua. Saya tahu betul masyarakat Papua,” ucapnya.
BACA: Setya Novanto Dibidik 'Pemufakatan Jahat', Ini Penjelasannya
Di tempat terpisah, Luhut mengatakan tak merasa tercemar meski namanya disebut sebanyak 66 kali dalam pembicaraan tersebut. “Ya, silakan saja, mau disebut 100 kali juga silakan,” kata dia di kantornya, Selasa, 1 Desember 2015.
MAYA AYU PUSPITASARI
SIMAK:
Selain Freeport, Jejak Luhut dan Setya Novanto Ada di Sumber Waras
TERUNGKAP: Kalimat Terakhir Pilot QZ8501 Sebelum Jatuh
Wah, Ini Sebabnya Pengemudi Lamborghini Maut Tak Ditahan
Rusia Vs Turki Diramalkan Ratusan Tahun Lalu, Tanda Kiamat?
REKAMAN CALO FREEPORT, Setya Juga Sebut Mega dan Prabowo