TEMPO.CO, Surakarta - Tim kampanye dua kandidat pemilihan kepala daerah di Surakarta, menyiapkan ribuan kader. Selain menjadi saksi di tempat pemungutan suara (TPS), mereka juga akan menerjunkan regu penggerak pemilih.
Ketua tim pemenangan calon inkumben FX Hadi Rudyanto-Achmad Purnomo, Putut Gunawan, menyatakan telah menyiapkan dua orang saksi di setiap TPS. "Terdiri dari satu saksi di dalam TPS dan satu saksi pendamping," katanya, Selasa, 1 Desember 2015. Dengan demikian, dia membutuhkan sekitar 2 ribu saksi untuk seluruh TPS.
Putut mengaku tidak kesulitan mencari ribuan saksi. "Sekarang ini sudah siap dan sedang mengikuti pelatihan dari partai," katanya.
Bahkan, dalam pemilihan 9 Desember nanti, dia menyiapkan lebih dari 15 kader yang bertugas di setiap TPS. Selain dua orang saksi, dia akan menugaskan regu penggerak pemilih dan regu kader juang, yang masing-masing berjumlah tujuh orang.
Regu penggerak pemilih bertugas mengajak warga untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan dengan hadir di TPS. "Mereka hanya mengajak untuk mencoblos. Tidak mengarahkan memilih calon tertentu," kata Putut.
Adapun kader juang bertugas mengamankan wilayah di sekitar TPS dari kemungkinan kecurangan serta serangan fajar. Menurut Putut, keberadaan kader juang dan regu penggerak pemilih sudah terbukti efektif sejak pertama dibentuk pada pilkada lima tahun lalu.
Kubu pasangan Anung Indro Susanto-Muhammad Fajri akan menggunakan strategi sama. "Ada dua saksi yang kami siapkan untuk masing-masing TPS," kata ketua tim kampanye, Sugeng Riyanto.
Ribuan kader disiapkan untuk menggerakkan masyarakat agar memberikan suara dalam pemilihan. "Mungkin jumlahnya tidak sebanyak kubu sebelah. Tapi tetap akan kami siapkan untuk tiap TPS," katanya.
Hanya saja, regu penggerak pemilih milik pasangan Anung-Fajri itu tidak akan berseragam. Berbeda dengan regu milik pasangan Rudyatmo-Purnomo, yang biasanya menggunakan seragam khusus. "Kami hanya akan memakai penanda. Bisa berupa pin atau pita," katanya.
Sugeng menjamin pembentukan regu itu tidak akan menyebabkan konflik dengan regu yang dibentuk kubu lawan. Syaratnya, masing-masing kubu tidak melakukan kecurangan saat pemilihan. "Tentunya regu-regu itu akan saling mengawasi," katanya.
Dalam pilkada mendatang, dua pasang calon wali kota dan wakil wali kota yang akan bersaing adalah pasangan Anung-Fajri yang diusung koalisi sejumlah partai politik. Sedangkan Rudyatmo-Purnomo diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
AHMAD RAFIQ