Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jawa Tengah Darurat Kekerasan Perempuan dan Anak  

image-gnews
dailymail.co.uk
dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Komisi Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak (KPK2BGA) Jawa Tengah menyatakan, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Tengah terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Jawa Tengah berada pada situasi darurat untuk penyelamatan perempuan dan anak dari kasus kekerasan,” kata Ketua KPK2BGA Jawa Tengah Soka Handinah Katjasungkana dalam acara ekspos kasus kekerasan berbasis gender dan anak di kantornya, Selasa, 1 Desember 2015.

Berdasarkan data kekerasan semester I 2015, sudah terjadi kekerasan yang menimpa 565 orang yang sebagian besar perempuan. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2014, yakni 561 orang.

Kasus kekerasan perempuan setiap tahun meningkat, yakni pada 2012 ada 393 kasus kekerasan, 2013 meningkat menjadi 766 kasus, dan 2014 sebanyak 679 kasus. Dari kasus itu, yang paling banyak adalah kekerasan fisik, yakni 2012 sebanyak 322 kasus, 2013 (242 kasus), dan 2014 (429 kasus).

Adapun kekerasan anak adalah 2012 ada 483 kasus dengan korban 78 anak laki-laki dan 405 anak perempuan. Pada 2013 ada 595 kasus dengan korban anak laki-laki 104 dan 491 anak perempuan. Adapun di tahun 2014 kasus meningkat menjadi 799 kasus dengan perincian yang menjadi korban 152 laki-laki dan 627 anak perempuan.

“Mayoritas kekerasan terhadap anak adalah kekerasan seksual yang mayoritas korbannya anak perempuan,” kata Handinah.

Data ini berasal dari berbagai monitoring KPK2GBA, laporan pusat pelayanan terpadu (PPT) perempuan dan anak 35 kabupaten/kota, serta laporan masyarakat. Handinah memperkirakan kasus kekerasan lebih banyak lagi karena banyak kasus yang tidak terungkap.

Aktivis perempuan ini menambahkan, pelaku kekerasan seksual anak lebih banyak orang yang dikenal atau orang dekatnya. Bahkan, kata dia, anak juga bisa menjadi pelaku kekerasan seksual.

Handinah mencontohkan ada seorang anak usia 11 tahun memperkosa 7 orang temannya (5 laki-laki dan 2 perempuan). Ada juga anak usia 15 tahun menyodomi 3 orang anak laki-laki. Juga ada kasus 3 anak laki-laki mencabuli adik kelasnya. “Ada juga kasus seorang tokoh masyarakat membeli jasa seks dari mucikari yang korbannya masih berusia 16 tahun,” kata Handinah.

KPK2BGA mempetakan banyak faktor kenapa kasus kekerasan masih terus meningkat, mulai dari masih budaya patriarki, rendahnya penegakan hukum terhadap pelaku, faktor kemiskinan, hingga penggunaan media, terutama media sosial yang tidak bijak. Di sisi lain, penanganan korban juga masih belum maksimal. Misalnya, belum maksimalnya sistem rehabilitasi sosial korban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ke depan, kata Handinah, pemerintah perlu memperkuat gerakan antikekerasan perempuan dan anak. Salah satu bentuknya adalah mendorong peningkatan anggaran untuk sektor ini. Selain itu, penegak hukum harus tegas agar pelaku kekerasan bisa jera.

Aktivis Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM) Jawa Tengah, Elina Lestariyanti, juga menyebut kasus kekerasan perempuan dan anak di Jawa Tengah masih tinggi. Data yang dihimpunnya, selama periode November 2014-Oktober 2015 tercatat ada 477 kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. “Jumlah perempuan yang menjadi korban 1.227 orang dengan jumlah pelaku 712 orang,” katanya.

Elina menyatakan, adanya kekerasan itu mengakibatkan ada 21 korban meninggal dunia yang terdiri atas 9 meninggal karena kasus buruh migran, 8 meninggal karena kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), 2 meninggal karena kasus Kekerasan dalam Pacaran (KdP), 1 meninggal karena kasus perkosaan, dan 1 meninggal karena kasus prostitusi.

Elina menyatakan, jenis kekerasan yang dialami perempuan di Jawa Tengah didominasi kekerasan dalam rumah tangga, yakni 201 kasus dengan 201 korban, 94 kasus kekerasan dalam pacaran (KdP) dengan 274 korban, perkosaan 68 kasus dengan 102 korban, prostitusi 48 kasus dengan 479 korban, buruh migran 25 kasus dengan 110 korban, perbudakan seksual 21 kasus dengan 21 korban, pelecehan seksual 13 kasus dengan 19 korban, dan trafficking 7 kasus dengan 21 korban.

Divisi Informasi dan Dokumentasi LRC-KJHAM Rani Pawestri Setiyani menambahkan, daerah yang memiliki paling banyak kasus kekerasan perempuan adalah Kota Semarang dengan 177 kasus, Wonosobo (60 kasus), Surakarta (37 kasus), Kendal (26 kasus), dan Kabupaten Semarang (15 kasus).

Dari 1.227 korban kekerasan terhadap perempuan, 68,38 persen korban mengalami kekerasan seksual, 16,87 persen korban mengalami kekerasan psikis, dan 14,75 persen korban mengalami kekerasan fisik.

LRC-KJHAM mendesak pemerintah daerah segera mengalokasikan anggaran yang cukup untuk layanan medis, bantuan hukum, dan pendidikan bagi perempuan korban kekerasan. Mereka juga mendesak agar DPR segera membahas dan mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

ROFIUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

8 hari lalu

Foto udara suasana jalur kereta api dan areal stasiun yang terendam banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir yang merendam stasiun dengan ketinggian air dari 30 cm - 100 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Rabu (13/3/2024) di daerah itu menyebabkan pelayanan kereta api terganggu serta sejumlah rute perjalanan kereta api dibatalkan dan dialihkan ke rute kota lain baik kedatangan mapupun keberangkatan. ANTARA /Makna Zaezar
Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.


Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

12 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos hujan dan banjir di Jalan Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Pantura, Jawa Tengah bagian tengah dan selatan masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat sekaligus petir akan terjadi hingga Rabu mendatang dan memperingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?


Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.


Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Mobil terseret banjir bandang di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pada 7 November 2022. TEMPO/Jamal Abdul Nasser
Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.


Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

3 November 2023

Pantai Tirang Semarang (semarangkota.go.id)
Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.


Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

4 Oktober 2023

Kondisi tempat duduk penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada Rabu, 20 September 2023. KCJB memiliki kecepatan maksimal 350 km/jam. TEMPO/Tony Hartawan
Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dikabarkan akan diluncurkan mulai 2024 mendatang. Apa saja yang menarik dari kereta cepat ini?


Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang

23 September 2023

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang

Jenazah ajudan Kapolda Kaltara Brigadir Setyo Herlambang dibawa ke RS sebelum diberangkatkan ke Kendal.


Siswa SD Terkena Dampak Kebakaran TPA Jatibarang Semarang, Wali Kota: Pemadaman Butuh Sepekan

19 September 2023

Kebakaran tumpukan sampah di TPA Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 18 September 2023. Kebakaran TPA Jatibarang Semarang yang tidak lagi aktif tersebut meluas hingga 5 hektare. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Siswa SD Terkena Dampak Kebakaran TPA Jatibarang Semarang, Wali Kota: Pemadaman Butuh Sepekan

Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, berdampak terhadap SDN 4 Ngaliyan yang berlokasi tidak jauh.


Polisi akan Panggil Eks Ketua DPC Gerindra Semarang atas Dugaan Pukul Kader PDIP

12 September 2023

Ilustrasi Pemukulan. shutterstock.com
Polisi akan Panggil Eks Ketua DPC Gerindra Semarang atas Dugaan Pukul Kader PDIP

Polisi mengatakan akan memanggil eks Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang yang diduga melakukan pemukulan ke kader PDIP.


Drama PPDB 2023, Kisah Ibu, Bapak & Nenek Berjibaku Cari Sekolah Anak

8 Juli 2023

Peserta PPDB 2023, Izza Aqila yang diterima di SMAN 1 Semarang bersama ibunya, Lintang Ratri Rahmiaji. Dokumen Lintang Ratri Rahmiaji
Drama PPDB 2023, Kisah Ibu, Bapak & Nenek Berjibaku Cari Sekolah Anak

Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2023 ibarat hantu yang bikin dag dig dug gemetar.