TEMPO.CO, Kupang - Kepolisian resor (Polres) Timor Tengah Selatan (TTS) menemukan gambar bendera ISIS di salah satu sekolah di daerah itu, yakni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 So'e. "Gambar bendera ISIS ditemukan di dinding sekolah yang belum diketahui siapa pelakunya," kata Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Ajun Komisaris Besar Jules Abraham Abbas kepada Tempo, Selasa, 1 Desember 2015.
Selain di sekolah itu, menurut dia, gambar bendera ISIS ditemukan di kantor lurah So'e, Kecataman Kota So'e. Polisi juga menemukan gambar bendera ISIS di warung di sekitar kantor lurah. "Lokasinya tidak berjauhan antara satu dan lainnya," ujar Jules.
Pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mencari tahu siapa pelaku yang menggambar bendera ISIS itu. Lebih jauh, polisi masih menelisik dugaan motif di belakang pembuatan dan penyebaran bedera ISIS tersebut sekaligus memastikan apakah ISIS sudah benar-benar bercokol di sana. "Kami masih menyelidikinya," kata Jules.
Polisi saat ini telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di daerah itu guna mengantisipasi merebaknya penyebaran ISIS di sana. "Masalah ini harus dicegah bersama," katanya.
Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada warga tentang gambar-gambar ISIS sehingga warga tidak terpengaruh jika menemukan adanya ajaran-ajaran yang menggunakan gambar seperti itu. "Kami juga mengimbau warga menghindari ajaran-ajaran berbau ISIS," ujarnya.
Sebelumnya, Polda NTT telah mengindikasikan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sebagai lokasi penyebaran gerakan radikal ISIS. Selain itu, ISIS diduga telah menyebar di Kabupaten Alor. Di Kabupaten Alor, polisi sempat menahan tiga warga yang diduga menyebarkan ajaran ISIS dengan cara membagi-bagikan proposal tentang ajaran-ajaran yang berbau ISIS. Namun ketiganya telah dilepas kembali oleh polisi.
JOHN_SEO