INFO NASIONAL - Sebanyak 415 profesor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI ) berkumpul di Jakarta dalam ajang Konferensi Guru Besar PTKI. Ajang yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Ditjen Pendis ini dibuka Menag Lukman Hakim Saifuddin, Minggu, 29 November 2015 malam.
Konferensi ini mengangkat tema “Meningkatkan Integritas dan Reputasi Akademik Guru Besar PTKI”. Melalui forum seperti ini, Menag mendorong Direktorat Pendidikan Tinggi Islam untuk menginternasionalisasi gagasan para guru besar PTKI agar dapat menjadi kiblat pengkajian Islam dunia. Menurut dia, PTKI di Indonesia sudah layak tampil di depan menjadi rujukan dunia dengan memberikan solusi yang tepat dan diperhitungkan.
Baca Juga:
Kata Menag, sudah banyak guru besar Indonesia di bidang ke-Islaman yang telah mendapatkan pengakuan dunia internasional, sehingga membawa nama harum bangsa dan dunia pendidikan Islam seperti H. Muhammad Quraish Shihab dan Azyumardi Azra. Untuk itu, dalam konferensi guru besar ini, Menag meminta para guru besar untuk lebih optimal dalam melakukan riset akademik, baik terkait pendidikan Islam maupun hal lainya melalui jurnal. “Saya berharap, ada guru besar yang mampu menjelaskan atau menguraikan bagaimana nilai-nilai Islam diimplementasikan dalam konteks nusantara kepada dunia internasional,” ujar Menag.
Menurut Menag, guru besar mesti dapat merumuskan hal-hal prioritas yang bermakna bagi kepentingan dan kemajuan PTKIN di Indonesia. Hal ini bertujuan agar dapat berkontribusi dalam peradaban dunia..
Didampingi Dirjen Pendis Kamaruddin Amin dan Dirjen Bimas Islam Machasin, Menag mengatakan bahwa pertemuan guru besar ini memiliki peran yang sangat strategis dan penting guna memperluas ruang meneliti, menulis buku atau publikasi karya ilmiah, serta menyebarkan ilmu para guru besar kepada sesama.
Baca Juga:
Sebelumnya, Kamaruddin Amin mengatakan bahwa seorang guru besar adalah etalase sebuah perguruan tinggi. Dengan memiliki 415 profesor, Kamaruddin yakin Indonesia akan menjadi pusat studi Islam. Konferensi Guru Besar ini akan berlangsung hingga Selasa, 1 Desember 2015. “Dalam kegiatan ini, akan ada dialog produktif agar dapat mengaktualisasikan keilmuan para guru besar dalam kerja akademik dan mempromosikan mereka di dunia internasional,” kata Kamaruddin Amin. (*)