TEMPO.CO, Yogyakarta - Koordinator Operasional Pos Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta Joko Budiono menuturkan, sepanjang November baru wilayah Kabupaten Sleman bagian utara yang memiliki curah hujan paling tinggi atau berkisar 200-300 milimeter.
Wilayah Sleman Utara yang tertinggi curah hujannya meliputi sekitar Gunung Merapi, juga Pakem dan Kaliurang. Analisis ini dilakukan BMKG pada curah hujan sepanjang November, tepatnya pada dasarian II (tanggal 11 sampai 20). "Sleman Utara yang tertinggi curah hujannya sepanjang November ini, umumnya wilayah DI Yogyakarta bagian utara berkisar 10-150 milimeter," ujar Joko Ahad, 29 November 2015.
Untuk wilayah DIY bagian selatan umumnya curah hujan berkisar 0-50 milimeter atau kategori rendah. Sedangkan DIY bagian tengah, seperti Kota Yogyakarta, Sleman selatan, dan Bantul sisi timur, kategori curah hujan 50-150 milimeter atau kategori menengah. "Jadi tampak polanya. Di wilayah DIY musim hujan dimulai dari bagian utara, disusul tengah, dan terakhir selatan," ujar Joko.
BMKG memperkirakan bulan Desember nanti baru semua wilayah DIY masuk musim hujan dengan curah hujan merata. Joko menuturkan, penyebab perbedaan tinggi rendahnya curah hujan di DIY berkaitan erat dengan kondisi angin munson asia (angin baratan). Angin ini bergerak masuk wilayah DIY secara bertahap, dimulai dari bagian utara dan terakhir di selatan.
"Angin munson asia/baratan ini yang menyebabkan terjadinya musim hujan, dan masuknya dari asia (bagian utara Indonesia) bertahap maka tempat-tempat di sebelah utara Indonesia akan lebih dahulu masuk musim hujan," ujarnya.
Komandan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Yogyakarta Pristiawan menuturkan, kondisi cuaca satu daerah padat berpengaruh pada daerah lain. Misalnya untuk kasus banjir, Kota Yogya bisa terimbas dari tingginya curah hujan di Sleman, terutama jika hujan membuat sungai berhulu Gunung Merapi meluap.
Sungai utama Kota Yogya, Code, yang melintasi tujuh kecamatan, terhubung langsung dengan Sungai Boyong yang berhulu di Merapi, Kabupaten Sleman. "Jadi antardaerah yang perlu waspada, ini sudah menjadi pemetaan wajib dalam apel antar-BPBD Kabupaten untuk menghadapi musim hujan," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO