Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

November, Hanya Gunung Merapi yang Diguyur Hujan Deras  

Editor

Sugiharto

image-gnews
Asap kebakaran yang melanda kawasan gunung Merapi terlihat dari Jrakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, 1 November 2015. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Asap kebakaran yang melanda kawasan gunung Merapi terlihat dari Jrakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, 1 November 2015. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Koordinator Operasional Pos Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta Joko Budiono menuturkan, sepanjang November baru wilayah Kabupaten Sleman bagian utara yang memiliki curah hujan paling tinggi atau berkisar 200-300 milimeter.

Wilayah Sleman Utara yang tertinggi curah hujannya meliputi sekitar Gunung Merapi, juga Pakem dan Kaliurang. Analisis ini dilakukan BMKG pada curah hujan sepanjang November, tepatnya pada dasarian II (tanggal 11 sampai 20). "Sleman Utara yang tertinggi curah hujannya sepanjang November ini, umumnya wilayah DI Yogyakarta bagian utara berkisar 10-150 milimeter," ujar Joko Ahad, 29 November 2015.

Untuk wilayah DIY bagian selatan umumnya curah hujan berkisar 0-50 milimeter atau kategori rendah. Sedangkan DIY bagian tengah, seperti Kota Yogyakarta, Sleman selatan, dan Bantul sisi timur, kategori curah hujan 50-150 milimeter atau kategori menengah. "Jadi tampak polanya. Di wilayah DIY musim hujan dimulai dari bagian utara, disusul tengah, dan terakhir selatan," ujar Joko.

BMKG memperkirakan bulan Desember nanti baru semua wilayah DIY masuk musim hujan dengan curah hujan merata. Joko menuturkan, penyebab perbedaan tinggi rendahnya curah hujan di DIY berkaitan erat dengan kondisi angin munson asia (angin baratan). Angin ini bergerak masuk wilayah DIY secara bertahap, dimulai dari bagian utara dan terakhir di selatan.

"Angin munson asia/baratan ini yang menyebabkan terjadinya musim hujan, dan masuknya dari asia (bagian utara Indonesia) bertahap maka tempat-tempat di sebelah utara Indonesia akan lebih dahulu masuk musim hujan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komandan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Yogyakarta Pristiawan menuturkan, kondisi cuaca satu daerah padat berpengaruh pada daerah lain. Misalnya untuk kasus banjir, Kota Yogya bisa terimbas dari tingginya curah hujan di Sleman, terutama jika hujan membuat sungai berhulu Gunung Merapi meluap.

Sungai utama Kota Yogya, Code, yang melintasi tujuh kecamatan, terhubung langsung dengan Sungai Boyong yang berhulu di Merapi, Kabupaten Sleman. "Jadi antardaerah yang perlu waspada, ini sudah menjadi pemetaan wajib dalam apel antar-BPBD Kabupaten untuk menghadapi musim hujan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

8 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

15 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

21 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

22 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

24 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

24 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

27 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

27 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

30 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

33 hari lalu

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman