INFO NASIONAL - Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia ingin melakukan pelatihan kilat peningkatan mutu pendidikan, kepemimpinan, dan penelitian bagi kepala madrasah. Hal ini disampaikan Dubes Australia untuk Indonesia Paul Grigson kepada Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin saat berkunjung ke Kantor Kementerian Agama.
“Pada awal tahun, Kedutaan Besar Australia hendak menyelenggarakan sebuah program peningkatan mutu pendidikan, kepemimpinan, dan penelitian bagi para kepala sekolah dan kepala madrasah dalam bahasa Indonesia. Mungkin hingga tiga kali dalam tiga bulan, masing-masing dari 50 kepala madrasah/sekolah,” tutur Paul Grigson, Selasa, 24 November 2015.
Baca Juga:
Grigson menuturkan Australia juga memiliki pendidikan seperti madrasah di Indonesia, meski jumlahnya sedikit jika dibanding pendidikan umum. “Karena adanya kesamaan model pendidikan inilah kami hendak selenggarakan kursus kilat. Semoga apa yang kami lakukan, bermanfaat,” ujar Grigson.
Grigson menyampaikan mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia mampu beradaptasi dengan cepat untuk mengenal kultur dan berbaur dengan masyarakat Australia. Ia juga mengapresiasi mahasiswa Indonesia yang sering memenangkan pemilihan pemimpin mahasiswa asing. “Banyak mahasiswa Indonesia mampu melewati banyak tantangan di Australia,” ucapnya.
Menag Lukman Hakim berterima kasih atas niat baik Australia untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia. Menurut Lukman, kerja sama Indonesia dan Australia sudah lama terjalin di berbagai bidang, dan salah satunya pendidikan.
Baca Juga:
“Di sini, banyak mahasiswa Indonesia senang bisa belajar di Australia. Karena selain jaraknya yang relatif dekat, biaya juga tidak terlalu mahal, dengan kualitas yang tak kalah baiknya dengan pendidikan di Eropa maupun Amerika,” tutur Menag yang didampingi Direktur Perguruan Tinggi Amtsal Bachtiar dan Kapinmas Rudi Subiyantoro.
Menag menilai, program yang ditawarkan duta besar Australia sangat baik, karena dapat mengembangkan wawasan dan kemampuan dalam aspek leadership, metodelogi dan lainnya bagi para kepala Madrasah dalam menjalankan fungsinya. “ Kemenag juga mempunyai program lima ribu doktor,” kata Menag.
Duta besar melihat, program ini bisa dikerjasamakan dengan perguruan tinggi di Australia. “Bahkan, jika memungkinkan akan ada beasiswa,” ujar Grigson. (*)