TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepolisian Resor Banyuwangi, Jawa Timur, mengungsikan sedikitnya 50 karyawan perusahaan tambang emas PT Bumi Suksesindo. Pengungsian itu menyusul beredarnya kabar akan adanya kerusuhan lanjutan dari warga setempat, Kamis siang, 26 November 2015.
Kepala Bagian Operasional Polres Banyuwangi Komisaris Sudjarwo mengatakan 50 karyawan yang diungsikan berasal dari luar Banyuwangi. “Kabarnya akan ada sweeping warga kepada pegawai PT BSI,” kata Sujarwo kepada Tempo, Kamis.
Menurut Sujarwo, pegawai PT BSI itu diungsikan ke suatu tempat yang dirahasiakan, tapi masih berada di Banyuwangi. Mereka akan berada di tempat itu hingga situasi di area pertambangan kondusif.
Polres Banyuwangi menambah kekuatan penjagaan dari 400 menjadi 1.000 orang. Penjagaan tambahan itu berasal Brigade Mobil Polda Jawa Timur, Bondowoso, serta dibantu Polres Jember dan Situbondo.
Menurut Sujarwo, polisi akan menindak tegas apabila warga tetap nekad merusak infrastruktur pertambangan milik PT BSI. Rencananya Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur juga akan memantau pengamanan.
Dari pantauan Tempo, area perkantoran PT Bumi di Pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, pagi tadi lengang. Ratusan aparat keamanan berjaga ketat di sejumlah lokasi.
Juru bicara PT Bumi Suksesindo, Musmin Nuryadi, belum bisa dikonfirmasi atas kerusuhan itu.
Insiden itu terjadi sepanjang Rabu kemarin hingga Kamis dinihari tadi. Ribuan warga menyerang perkantoran PT BSI dan membakar sejumlah alat berat. Bentrok antara warga dan aparat keamanan pun terjadi. Empat hingga lima warga menjadi korban penembakan dan dua anggota polisi juga terluka parah.
Warga menyerang PT Bumi karena menginginkan pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu ditutup.
IKA NINGTYAS