TEMPO.CO, Madiun - Hingga akhir hayat, mendiang Sartono, pencipta lagu Hymne Guru, belum menerima surat keputusan tentang pengangkatannya sebagai pegawai negeri sipil. Selain itu, pembayaran royalti seperti yang diwacanakan pemerintah juga belum terealisasi. Status Sartono masis guru honorer di sebuah sekolah menengah pertama partikelir di Madiun.
"Sampai sekarang tidak ada kabar sama sekali," kata Ignatia Damijati, 65 tahun, istri almarhum Sartono saat ditemui di rumahnya di Jalan Halmahera 98 Kelurahan Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu, 25 November 2015.
Janji pemberian penghargaan, kata Damijati, pernah disampaikan Inspektur Jenderal Kemeneterian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah, Daryanto, saat menjeguk Sartono di Rumah Sakit Umum Kota Madiun pada 31 Oktober 2015. Sartono menjalani perawatan medis karena mengalami komplikasi gejala stroke, sakit jantung, kencing manis, dan penyumbatan pembuluh darah di otak.
Karena penyakit tersebut, Sartono harus tergolek lemah di rumah sakit selama 13 hari. Hingga Ahad, 1 November 2015, ia meninggal dunia dan jenazahnya dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
Ketika itu, Daryanto mengaku mengapresiasi Hymne Guru yang diciptakan Sartono. Kementerian Pendidikan berjanji memberikan penghargaan kepada Sartono, di antaranya pemberian royalti dan menerbitkan surat keputusan sebagai pegawai negeri sipil. "Kami akan sampaikan dulu ke Pak Menteri Anies Baswedan," ucap Daryanto.
Meski Sartono telah menutup usia, Damijati berharap Hymne Guru tetap mampu memberikan motivasi kepada para pendidik dalam menjalankan tugasnya. "Lagunya diakui sebagai aset negara dan sering dinyayikan, saya sudah merasa bangga dan berterima kasih," ucap Damijati yang juga pensiunan guru sekolah dasar di Kota Madiun.
Damijati tidak terlalu banyak berharap kepada pemerintah ihwal pengangkatan Sartono sebagai pegawai negeri dan perihal pemberian royalti. Perempuan yang masih aktif dalam kesenian ketoprak ini hanya ingin Hymne Guru menjadi inspirasi para pelaku dunia pendidikan, terutama bagi guru yang memiliki hari khusus setiap 25 November.
NOFIKA DIAN NUGROHO