TEMPO.CO, Pontianak - Bidan Anik Setya Indah, meninggal dunia beserta bayi di dalam kandungannya, setelah menolong persalinan dua pasiennya di Desa Darit, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak.
"Memang benar ada kasus bidan yang meninggal. Saat ini kita tengah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Landak,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Andy Jap, Selasa, 25 November 2015.
Andy mengatakan belum menerima laporan lengkap mengenai kematian Anik saat bertugas. Namun dia menyatakan layanan kesehatan di tingkat desa memang tidak bisa menangani kasus persalinan yang khusus. Anik, kata dia, mengalami partus prematur di usia kehamilan delapan bulan.
“Sebelumnya yang bersangkutan telah menolong persalinan dua pasiennya. Sebenarnya, dari Desa Darit ke ibu kota kabupaten aksesnya cukup baik. Namun mungkin penanganan menjadi lebih lambat karena korban dari tempat pasien yang lokasinya jauh dan medannya sulit,” ujarnya.
Kondisi fisik korban yang lelah serta perjalanan dengan medan yang berat, diperkirakan menjadi sebab kelahiran prematur. Namun, janin di dalam perut Anik dinyatakan telah meninggal di dalam perut. Tak hanya itu, Anik mengalami pendarahan hebat lantaran plasenta di perutnya sudah lepas. Kondisi Anik tak dapat tertolong lagi, dan meninggal dunia pada Jumat, pekan lalu.
Saat dihubungi Andy Jap tengah melakukan kunjungan dinas ke kabupaten. Dia menyampaikan rasa belasungkawa terhadap korban, yang mau mendedikasikan hidupnya bertugas di Kalimantan Barat. Terlebih Kalimantan Barat masih kekurangan tenaga dokter dan bidan.
ASEANTY PAHLEVI