TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Charles Honoris, mengatakan akan ikut menandatangani mosi tidak percaya yang kemarin telah diedarkan dan ditandatangani anggota parlemen lainnya.
Charles meyakini nantinya banyak juga anggota DPR yang ikut membubuhkan tanda tangan. "Saya akan tanda tangan hari ini. Saya juga cukup yakin akan banyak teman di DPR yang tanda tangan. Malulah kami punya pemimpin DPR seperti itu," kata Charles Honoris di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 24 November 2015.
Melihat sepak terjang kepemimpinan Setya Novanto sebagai anggota DPR yang bukan pertama kalinya berurusan dengan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) membuat Charles yakin akan banyak koleganya di DPR yang ikut menandatangani mosi itu. Menurut Charles, mosi tidak percaya ini akan memberikan dampak positif di DPR. Meski di dalam regulasi kepemimpinan tidak ada dampaknya.
"Ini, kan, hanya tekanan politik, secara regulasi tidak ada efeknya. Mudah-mudahan Pak Setya Novanto malu sudah menjadi pemimpin DPR tergaduh dalam sejarah republik ini," ujar politikus PDIP itu.
Hal senada juga diungkapkan Diah Pitaloka. Politikus PDIP ini pun mengaku akan menandatangani mosi tidak percaya. Terlebih Rieke pernah ikut bersama rekan-rekannya, yakni Adian Napitupulu, Budiman Sudjatmiko, dan Charles Honoris, melaporkan ke MKD atas pelanggaran kode etik yang dilakukan Setya Novanto dan Fadli Zon pada September lalu tentang kemunculan pimpinan DPR itu dalam kampanye kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.
"Kemarin di Amerika dia pergi untuk kepentingan bisnis. Pemimpin DPR ini posisinya apa? Dia itu bukan pelobi. Kenapa memposisikan diri sebagai seorang pelobi?" tutur Diah di Kompleks Parlemen Senayan.
Menurut Diah Pitaloka, mosi tidak percaya pantas diberikan untuk Setya Novanto terkait dengan kepemimpinannya di DPR. Adanya masalah yang berkali-kali menimpa Setya Novanto, dia menambahkan, membuat publik semakin meragukan kinerja DPR secara keseluruhan.
"Ini masalah leadership, ya. DPR ini lembaga yang kredibilitasnya harus dijaga. Kalau aku, sih, tetap bilang gantilah pemimpinnya. Kami masih memiliki 559 orang lainnya," ucapnya.
Kemarin, empat anggota DPR, yakni Adian Napitupulu dari Fraksi PDIP, Inas Nasrullah Zubir dari Fraksi Hanura, Arifin Hakim Toha dari Fraksi PKB, serta Teuku Taufiqulhadi dari Fraksi NasDem, mengajukan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPR Setya Novanto. Mereka mendesak Mahkamah Kehormatan Dewan untuk mengusut kasus Setya Novanto terkait dengan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam lobi perpanjangan kontrak dengan PT Freeport Indonesia secara tuntas. Mosi ini kemudian mereka edarkan kepada semua anggota fraksi di DPR.
DESTRIANITA K.