TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sumarna Surapranata, mengatakan, sudah ada 2,2 juta lebih guru yang melakukan uji kompetensi hingga hari ini. "Dari total 2.587.253 guru yang terdaftar, sudah ada 2.212.348 guru yang ikut uji kompetensi guru," katanya di Istora Senayan Jakarta, Senin, 23 November 2015.
Uji Kompetensi Guru memang sudah berjalan sejak 9 November lalu dan akan berakhir pada 27 November mendatang. Pranata, sapaan Sumarna, mengatakan, pelaksanaan UKG tahun ini bisa dinyatakan lancar.
Ia mengaku terus mendapatkan kabar terakhir dari pelosok negeri. Ia mencontohkan, salah seorang guru di Meulaboh, Aceh, melakukan uji kompetensi pukul 11.42.05. Dari server pun diketahui ia menyelesaikan ujian itu pada 12.56.06. "Dan 10 detik setelah guru itu selesai ujian, hasilnya sudah langsung sampai di pusat data di Jakarta," katanya.
Pranata berharap, para guru yang melaksanakan UKG bisa berkaca untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya. Dengan begitu, para guru bisa melakukan perbaikan untuk meningkatkan kompetensinya masing-masing. Perbaikan tersebut bisa dilakukan oleh diri sendiri, dengan dibantu lingkungan sekolah, pemerintah daerah, serta asosiasi guru tempat guru itu terdaftar. "Pemerintah pusat pun akan memberikan pendampingan nantinya," kata Pranata.
Ia berharap para guru bisa mencapai nilai lebih dari target rata-rata nilai nasional tahun ini, yaitu 5,5. Target itu lebih tinggi dari nilai rata-rata tahun lalu, yakni 4,7. "Nanti tahun 2019, diharapkan nilai rata-rata UKG bisa mencapai 8," kata Pranata.
UKG tahun ini menguji materi 200 mata pelajaran dan mencakup 60-100 jenis soal. Terdapat pula 477 kabupaten yang melaksanakan ujian nasional secara online, serta 37 lainnya dilakukan secara manual. UKG ini pun dilaksanakan di 4.035 tempat uji kompetensi di seluruh Nusantara.
MITRA TARIGAN