TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Liga Parlemen Indonesia-Jepang Toshihiro Nikai mengajak Presiden Joko Widodo untuk mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Hari Tsunami Dunia. Dengan ditetapkannya Hari Tsunami Dunia, Nikai berharap seluruh dunia bisa memahami bahaya tsunami dan pentingnya upaya deteksi dini.
"Saya mengusulkan tanggal 5 November menjadi Hari Tsunami Dunia. Usulan ini mendapat dukungan kuat dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla," kata Nikai, di depan Presiden Joko Widodo dalam jamuan makan malam di Hotel Mulia, Senin, 23 November 2015 malam ini. "Segera setelah ini, saya akan menyampaikan imbauan ini kepada berbagai negara di PBB."
Nikai menilai sudah saatnya Indonesia dan Jepang mendorong PBB menetapkan tanggal 5 November sebagai Hari Tsunami Dunia. Kedua negara ini, kata dia, mempunyai pengalaman menjadi korban bencana gempa dan tsunami. Indonesia dilanda Tsunami pada penghujung 2004 silam dan Jepang belum lama dilanda gempa dan tsunami pada 2011.
Nikai mengatakan saat ini sudah ada 124 negara yang telah mendukung penetapan Hari Tsunami Dunia.
Selain soal penetapan hari Tsunami, Nikai juga menegaskan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis bagi Jepang. Dia berharap negaranya dan Indonesia bisa meningkatkan kerja sama di berbagai sektor. Salah satu indikator peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Jepang adalah penerapan kebijakan bebas visa secara resiprosikal.
Nikai membawa sebanyak 1.100 duta sipil ke hadapan Presiden Joko Widodo. Seribu duta sipil itu antara lain terdiri dari pengusaha, pejabat publik setingkat Gubernur di Jepang dan 17 anggota parlemen serta Menteri Ekonomi dan Industri Jepang.
REZA ADITYA