Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kongres HMI, Senjata Tajam dan Panah Beracun Ditemukan  

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menunjukkan sejumlah senjata tajam dan senjata rakitan yang didapatkan dari sejumlah mahasiswa HMI, 23 November 2015. Senjata tajam milik massa HMI yakni badik, samurai, golok, keris, busur, sumpit, tiga buah botol diduga berisi cairan racun, dan sebuah senjata api rakitan. TEMPO/Riyan Nofitra
Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menunjukkan sejumlah senjata tajam dan senjata rakitan yang didapatkan dari sejumlah mahasiswa HMI, 23 November 2015. Senjata tajam milik massa HMI yakni badik, samurai, golok, keris, busur, sumpit, tiga buah botol diduga berisi cairan racun, dan sebuah senjata api rakitan. TEMPO/Riyan Nofitra
Iklan

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru merazia tiga tempat menginap massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Pekanbaru, Riau. Hasilnya, polisi menemukan berbagai jenis senjata berbahaya mulai dari badik hingga panah beracun dari para anggota HMI yang menginap di sana. Sebanyak delapan mahasiswa ditetapkan sebagai tersangka. "Para tersangak berasal dari berbagai universitas," kata Kepala Polresta Pekanbaru Aries Arief Hidayat, Senin, 23 Nomvember 2015.

Menurut Aries, operasi penggeledahan dilakukan di tiga tempat yakni Gelanggang Remaja, Gor Universitas Riau, dan Purna MTQ. Saat penggeledahan berlangsung, kata Aries, para kader HMI itu kebanyakan sudah membuang senjata tajam. Berbagai jenis senjata mulai dari badik, parang, pisau, ketapel, hingga anak panah beracun ditemukan polisi di tong sampah, bawah cendela, dan bawah plafon.

Meski begitu, polisi berhasil mengamankan delapan mahasiswa yang tertangkap tangan membawa senjata tajam. Delapan mahasiswa itu adalah HA, JS, AK, DA, MA, Y, ML, dan AY. Kedelapan mahasiswa itu berasal dari universitas berbeda di Makassar dan Ambon. "Mereka sudah kami tetapkan sebagai tersangka," ujarnya.

Aries menjelaskan, operasi tersebut merupakan razia kemanusiaan untuk menjaga keamanan berjalannya kongres HMI di Pekanbaru. Para tersangka yang diamankan polisi itu disebut rombongan liar (Romli) yang tidak masuk dalam peserta inti kongres HMI. Polisi masih mendalami motif pelaku menguasai senjata tajam tesebut. "Sementara mereka masih diamankan, belum dilakukan penahanan karena masih dalam penyidikan," katanya.

Polisi, kata Aries, masih belum bisa memastikan apakah delapan tersangka itu terlibat dalam penyerangan terhadap panitia lokal pelaksana kongres HMI yang terjadi tadi malam. Minggu, 22 November 2015, malam sekitar pukul 23.00 WIB empat mahasiswa panitia kongres HMI babak belur dikeroyok massa yang diduga juga merupakan kader HMI dari Sulawesi. Dalam peristiwa itu, satu orang panitia mengalami luka terkena panah di punggungnya. "Masih kami selidiki siapa saja yang terlibat dalam penyerangan itu," jelasnya.

Polisi berjanji akan memproses hukum para tersangka. "Tidak ada negosiasi, kejahatan yang dilakukan di daerah kami, proses hukum harus dijalankan," ujarnya. Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Undang-Undang darurat pasal 2 ayat 1 dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.

Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru sejak awal menimbulkan polemik di tengah masyarkat. Acara yang berlangsung pada 22 hingga 26 November itu mendapat kucuran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Riau (APBD) Riau sebesar Rp 3 miliar mendapat pertentangan dari masyarkat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, di Makassar, 1.048 kader HMI dari wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat juga meminta tiket kapal gratis kepada PT Pelni. Mereka menggelar aksi dan memaksa untuk naik kapal tanpa bayar. Sempat terjadi kerusuhan, tapi akhirnya PT Pelni mengalah dan memberangkatkan mereka. Penjabat Hubungan Masyarakat Pelabuhan Makassar, Erisanty, mengatakan dari total anggota HMI yang berangkat, tercatat 1.025 mahasiswa tidak memiliki tiket. “Mereka diberi tiket gratis. Tidak membayar sedikit pun,” ujarnya.

Selanjutnya ribuan kader HMI melakukan aksi tutup jalan dan membakar ban di depan gedung olahraga (GOR) Pekanbaru. Akibatnya terjadi kemacetan panjang di jalan protokol itu. Tidak hanya itu, ribuan anggota HMI itu juga merusak fasilitas umum. Kaca gedung GOR Gelanggang Remaja pecah di lempari batu, begitu juga pagar, dan lampu taman dirusak. Ribuan mahasiswa itu mengamuk menuntut disediakan penginapan dan akomodasi. Tidak hanya itu, sebanyak 21 bus kader HMI dilaporkan menolak membayar setelah makan di Rumah Makan Umega, Desa Kota Lama. "Habis makan mereka langsung kabur, dan tidak mau membayar," kata Kepala Kepolisian Resor Indragiri Hulu Ajun Komisaris Besar Ary Wibowo. Hal itu membuat puluhan pemilik warung merugi belasan juta rupiah.

Protes masyarakat semakin santer ketika  sejak rombongan kader dari berbagai daerah tiba, polisi maupun masyarakat dibuat repot oleh aksi anarkis ribuan mahasiswa. Mulai dari tidak membayar makan di sebuah restoran di Indragiri Hulu, melakukan pengrusakan fasilitas umum hingga merusak mobil dinas polisi. Polisi pun bahkan harus memberi makan hampir 2000 orang kader HMI yang terlantar untuk mengurangi resiko kerusuhan.

Ketua Pelaksana Kongres Fatharyanto belum dapat dikonfirmasi. Telepon maupun pesan singkat yang dikirim tempo tak berbalas.

RIYAN NOFITRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

2 jam lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

9 jam lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

1 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

2 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

2 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

4 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.


Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

5 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil bertengger di peringkat 101-150 global dalam QS World University Ranking by Subject 2024.


Khawatir Diintimidasi, Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob: Aku Butuh Perlindungan LPSK

11 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Khawatir Diintimidasi, Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob: Aku Butuh Perlindungan LPSK

Mahasiswa itu khawatir terkena masalah hukum karena sudah beberapa kali menyampaikan kejadian yang dialami selama ferienjob di Jerman.


Tangani 6 Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob, Ini Kata LPSK

11 hari lalu

Wakil Ketua LPSK Maneger Nasution. ANTARA/Cahya Sari
Tangani 6 Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob, Ini Kata LPSK

Wakil Ketua LPSK Maneger berjanji penanganan kasus perlindungan korban ferienjob akan dilakukan dengan cepat.