INFO NASIONAL - Meski masih berusia 16 tahun per 12 Oktober 2015 lalu, Kabupaten Pelalawan sudah menunjukkan perkembangan yang cukup memukau. Geliat ekonomi di kabupaten yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar ini terus mengalami kemajuan. Pembangunan infrastruktur di sana juga sangat cepat, begitu pula dengan perkembangan pendidikan, pertanian dan sektor lainnya.
Dalam 16 tahun perjalanannya, kabupaten ini sudah beberapa kali berganti kepemimpinan, mulai dari Azwar As, Tengku Azmun Ja’far, Rustam Effendi, dan kini HM. Harris yang berpasangan dengan Marwan Ibrahim.
Baca Juga:
Meski baru berjalan empat tahun masa kepemimpinannya, pasangan HM Harris-Marwan telah berhasil membuahkan sejumlah karya nyata disertai terobosan dan inovasi. Melalui visi 2011-2016 yang diusungnya, yaitu “Pembaharuan Menuju Kemandirian Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Pelalawan”, Harris menunjukan tekad dan keseriusannya untuk membangun Pelalawan. Dalam mewujudkan visinya itu, ia menelurkan tujuh program prioritas.
Pertama adalah program peningkatan ketahanan pangan, yang merupakan program unggulan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani. “Program intensifikasi padi di Kuala Kampar merupakan wujud dari kepedulian Pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam menciptakan ketahanan pangan secara nasional,” ujar Harris.
Dengan pola tanam dua kali setahun, saat ini produksi beras di kabupaten ini sudah mencapai 42 ribu ton, dan ditargetkan menjadi 61 ribu ton pada tahun 2016 mendatang. Selain komoditas padi, dalam rangka menciptakan ketahanan pangan ini Pemkab Pelalawan juga mendorong produksi ternak dan perikanan. Bantuan peternakan dan perikanan juga cukup besar diberikan ke masyarakat. Demikian juga di sektor perkebunan, Pemkab Pelalawan terus memberikan dukungan sarana produksi berupa bibit dan pupuk terutama komoditas sawit dan karet. Bantuan-bantuan tersebut berdampak pada peningkatan produksi dan peningkatan pendapatan petani, peternak dan pembudidaya ikan, dan pekebun.
Baca Juga:
Kedua, program pengembangan objek wisata Bono. Program ini akan menjadikan Bono sebagai ikon utama selain objek-objek pendukung lainnya seperti Istana Sayap di Pelalawan, Tugu Equator di Pangkalan Lesung, Pusat Budaya Petalangan di Betung, Taman Nasional Tesso Nilo di Ukui, dan lain-lain. “Kami menargetkan untuk menjadi 20 besar objek wisata nasional dan 200 besar,” ucap Harris.
Program ketiga adalah Pelalawan cerdas, yang juga merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam memperkuat penyelenggaraan pendidikan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Mulai Tahun Ajaran 2013/2014, Pemerintah Kabupaten Pelalawan menjalankan program pendidikan gratis 12 tahun. “Bagi siswa miskin bahkan disediakan pakaian dan kelengkapan sekolah lainnya,” tutur Harris.
Program strategis keempat yakni Pelalawan terang, yang memfokuskan peningkatan elektrifikasi rumah tangga. Program ini mampu meningkatkan aktivitas perekonomian dan sosial masyarakat. “Apalagi selama ini jumlah rumah tangga di Kabupaten Pelalawan yang teraliri listrik 24 jam baru mencapai 21,17 persen,” tuturnya.
Untuk itu, kata Harris, pemerintah daerah menargetkan setidaknya 50 persen rumah tangga di Kabupaten Pelalawan telah menikmati listrik 24 hingga tahun 2016 nanti.
Program kelima yakni percepatan infrastruktur desa / kelurahan. Program ini menjadi contoh oleh beberapa daerah dan secara nasional sudah mendapat perhatian khusus. Program ini dimaksudkan untuk mendorong percepatan penyediaan infrastruktur dasar di pedesaan. Pola yang dilaksanakan juga ditujukan untuk mendorong penguatan otonomi desa, memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan, dan memobilisasi swadaya dan prakarsa masyarakat di pedesaan.
Program keenam yakni pembangunan kawasan teknopolitan Pelalawan, suatu kawasan industri yang terpadu dengan perguruan tinggi. Program ini akan mampu mencetak tenaga kerja terampil dengan menyediakan pusat riset sebagai pendorong inovasi, dan ini dibangun atas dukungan investasi swasta dan pemerintah.
Program ketujuh yang juga merupakan program strategis yakni Pelalawan sehat, yang mulai dicanangkan sejak tahun 2010 lalu. Tujuan program ini sebagai upaya menciptakan kondisi sehat, yang dimulai dari sehat lingkungan dan kemudian mewujudkan sehat individual penduduk.
Harris berharap melalui momentum dirgahayu ke 16 ini, Kabupaten Pelalawan bisa menjadi yang terdepan, semakin cemerlang dan mampu bersaing dengan daerah–daerah lain. “Kita bersama stakeholder dan masyarakat bertekad untuk menciptakan iklim di daerah ini kondusif, sehingga akan mengundang geliat pertumbuhan ekonomi yang semakin baik,” katanya.
Advertorial