TEMPO.CO, PEKANBARU - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka acara Kongres Himpunan Mahasiswa Islam di Pekanbaru Riau, Minggu 22 November 2015. Di kongres yang diwarnai ribut soal persiapan dan pendanaan dari pemerintah, Jusuf Kalla sempat menyindir para juniornya itu. Terutama kebiasaan para aktivis Himpunan Mahasiswa Islam itu mencari pendanaan dalam mengadakan setiap kegiatan.
Menurut Jusuf Kalla, banyak cara lain yang lebih kreatif yang bisa dilakukan para aktivis Himpunan Mahasiswa Islam untuk mendapatkan dana dalam menjalankan program tanpa harus menyodorkan proposal. "Jangan asal sodorkan proposal," katanya, saat membuka Kongres Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), di Hotel Labersa, Kampar, Riau. Ahad, 22 November 2015.
Kritikan yang disampaikan Kalla tersebut bukan tidak mungkin menyinggung biaya kongres HMI di Pekanbaru menyedot APBD Riau mencapai Rp 3 miliar. Kalla meminta kepada seluruh kader HMI agar lebih kreatif dalam mencari pendanaan untuk kegiatan. "Tolonglah lebih inisiatif lagi mencari dana sendiri tanpa harus sodorkan proposal," ujarnya.
Kalla menceritakan perbedaan cara kader HMI pada masanya tahun 1960 dibandingkan sekarang. Menurut JK-sapaannya, pada massa itu kader HMI berinisiatif mencari pendanaan sendiri dengan cara-cara kreatif seperti buat pertunjukan dan berdagang kue."Saat itu Korps HMI wati (KOHATI)nya berjualan kue. Lalu dijual kepada para alumni untuk menggalang dana, meski pun mahal tetap dibeli alumni," katanya, disambut tawa peserta.
Meski demikian, Kalla tidak mempersoalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau senilai Rp 3 miliar digelontorkan untuk jalannya kongres HMI di Pekanbaru. "Terimakasih dukungan pemerintah Riau atas terlaksananya acara ini," ucapnya.
Menurut Kalla, kucuran dari Pemerintah Provinsi Riau kepada HMI masih terbilang wajar. "Ya nggak apa-apa, dari dulu kan sudah begitu," kata JK.
JK mengatakan kucuran dana yang digelontorkan Pemerintah Provinsi Riau itu juga merupakan bentuk investasi pemerintah daerah kepada generasi muda. Apalagi, kata dia, HMI merupakan salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia.
"Ya di mana-mana, ini kan generasi muda, dan ini bagi daerah juga investasi. Investasi bahwa bagaimana generasi muda itu mengetahui Riau," ujar JK. "Jika besok-besok mereka ini jadi pengusaha, jadi pemerintah ya kan pasti juga memberikan partisipasi dan ini bukan diberikan pribadi, ini kan semuanya juga membantu generasi muda seluruh Indonesia."
Kongres HMI yang digelar di Pekanbaru, Riau hari ini menuai protes karena memakai duit Rp 3 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Riau. Alokasi dana dari bantuan sosial yang dikucurkan untuk Kongres HMI bahkan lebih besar dibanding anggaran pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Riau tahun 2015 sebesar Rp 1,4 miliar.
RIYAN NOFITRA
Baca juga:
Selingkuh Bisnis-Politik: Akankah Setyo Novanto Terjungkal?
Setya Novanto Didesak Mundur: Bila Tak Mau, Ada Ancamannya