TEMPO.CO, Jakarta - Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Viva Yoga Mauladi menyayangkan aksi blokade jalan yang dilakukan para kader HMI di Pekanbaru, Sabtu, 21 November 2015, malam. "Sebaiknya jangan terulang. Mari kita tunjukkan bahwa kader HMI adalah kaum intelektual, progresif, dan independen," katanya lewat pesan pendek, Minggu, 22 November 2015.
Viva Yoga mengatakan panitia pelaksana kongres harus memperhatikan seluruh kader HMI, baik peserta, peninjau, maupun penggembira kongres. Ia juga menjelaskan, kongres itu milik semua kader sebagai instansi pengambilan keputusan tertinggi di organisasi.
"Kader HMI harus memberi keteladanan dalam hidup berdemokrasi karena HMI berdiri sejak 5 Februari 1947," ujar anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Komisi Pertanian (IV) ini. Yoga juga merupakan Ketua Umum HMI cabang Denpasar periode 1992-1993.
HMI menggelar kongres di Pekanbaru. Pembukaan diadakan hari ini, Minggu, 22 November 2015. Acara tersebut dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama pengurus KAHMI, Mahfud Md.
Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru sejak awal menimbulkan polemik. Acara yang berlangsung pada 22-26 November itu mendapat kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Riau sebesar Rp 3 miliar.
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau menyebutkan anggaran sebesar itu tidak patut dikucurkan pemerintah daerah hanya untuk acara mahasiswa. Bahkan lebih besar daripada anggaran penanganan bencana kabut asap di Riau yang hanya Rp 1,4 miliar.
Ribuan peserta kongres juga mengamuk di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru pada Sabtu malam. Massa ini marah lantaran tidak disediakan penginapan dan akomodasi oleh panitia penyelenggara Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru.
"Mereka merasa tidak disambut baik oleh panitia," kata warga Pekanbaru, Zuhdi Febryanto, yang menyaksikan keributan tersebut, Minggu, 22 November 2015.
REZKI ALVIONITASARI | RIYAN NOFITRA
Baca juga:
Di Balik Heboh Setya Novanto: 3 Hal Penting yang Perlu Anda Tahu
Segera Dipanggil Mahkamah, Ini Sederet Jerat Setya Novanto