TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan akan menghadiri pemakaman Adipati Puro Pakualaman Sri Paduka Paku Alam IX pada hari ini, Minggu, 22 November 2015. Kedatangan Tjahjo atas perintah Presiden Joko Widodo untuk mewakilinya dalam upacara pemberangkatan jenazah yang akan dilakukan pada hari yang sama pada pukul 12.30 WIB dari Kadipaten Puro Pakualaman Yogyakarta.
“Mendagri berangkat dari Jakarta mengendarai pesawat pagi,” kata Sekretaris Daerah DIY Ichsanuri saat ditemui di sela acara takziah di Kadipaten Puro Pakualaman, Sabtu, 21 November 2015 malam.
Sementara soal rencana kehadiran Lukman dikabarkan oleh Pengageng Kawedanan Ageng Budaya lan Pariwisata Puro Pakualaman Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Indro Kusumo. “Kami mendapat kabar Menteri Agama juga akan hadir,” kata Indro.
Sebelumnya, PA IX wafat di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito Yogyakarta pada 21 November 2015 pada pukul 15.10. Jenazah tiba di kadipaten sekitar pukul 06.10 dengan mobil ambulans. Jenazah digotong dengan menggunakan drakban dan ditutup dengan kain warna ungu. Setibanya di kadipaten, jenazah langsung dimandikan dan disemayamkan di Ndalem Ageng Kadipaten.
Sejumlah pejabat dan keluarga Keraton Yogyakarta hadir, seperti adik-adik Sultan Hamengku Buwono X, yaitu Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto, Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo, dan GBPH Yudhoningrat. Sedangkan Sultan direncanakan hadir beberapa saat sebelum jenazah diberangkatkan.
“Jenazah akan diberangkat setelah Dhuhur untuk memberi kesempatan masyarakat untuk takziah,” kata Indro.
Menurut Indro, tidak ada kata sambutan dalam upacara pemberangkatan jenazah. Nantinya, almarhum akan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Pakualaman di Astana Giri Gondo, Desa Kaligantung, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo sekitar pukul 15.00. Keluarga dan masyarakat yang mengantar ke makam harus mengenakan pakaian adat Jawa jangkep alias pakaian adat Jawa lengkap.
“Pakai gaya Yogyakarta boleh. Asalkan lengkap,” kata Indro.
PA IX wafat pada usia 77 tahun. Dia meninggalkan tiga orang anak yang semuanya laki-laki. Ketiganya adalah Raden Mas Wijoseno Hario Bimo yang merupakan anak sulung yang telah diangkat menjadi pangeran pati alias putera mahkota pada 2012 dengan gelar Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo. Kemudian Bendara Pangeran Haryo (BPH) Haryo Seno dan BPH Haryo Danardono. Ketiganya lahir dari permaisurinya yang telah lebih dulu wafat pada 2011, yaitu Kanjeng Bendara Raden Ayu (KBRAy) Ambarkusumo.
PA IX adalah putera tertua dari PA VIII dan KRAy Purnamaningrum dengan nama kecil KPH Ambarkusumo. Pada 1999, almarhum dinobatkan menjadi Adipati Puro Pakualaman dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPA) Paku Alam IX. Kemudian almarhum mendampingi Sultan HB X menjadi Wakil Gubernur DIY sejak 2003 hingga akhir hayatnya.
“Keinginan almarhum adalah ingin seperti PA VIII. Sampai akhir hayat,” kata Indro.
PITO AGUSTIN RUDIANA