Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paku Alam IX Wafat, Anglingkusumo Tolak Ponakan Jadi Pengganti  

Editor

Anton Septian

image-gnews
Pelayat berdoa di dekat jenazah Paku Alam IX, di Ndalem Ageng, Komplek Puro Pakualaman, Yogyakarta, 21 November 2015. Paku Alam IX sebelumnya dirawat di Rumah Sakit dr Sardjito selama sepekan. Kemudian sempat pulang dan kemudian dirawat kembali di ICU sekitar tiga-empat hari lalu. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Pelayat berdoa di dekat jenazah Paku Alam IX, di Ndalem Ageng, Komplek Puro Pakualaman, Yogyakarta, 21 November 2015. Paku Alam IX sebelumnya dirawat di Rumah Sakit dr Sardjito selama sepekan. Kemudian sempat pulang dan kemudian dirawat kembali di ICU sekitar tiga-empat hari lalu. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Saudara tiri almarhum Sri Paduka Paku Alam IX, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Anglingkusumo, menyatakan akan menentang penobatan keponakannya, Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo sebagai Paku Alam X. Penolakan tersebut disampaikan menantu Anglingkusumo, KPH Wiroyudho melalui siaran pers yang dikirim melalui pesan pendek pada 21 November 2015 malam.

“Karena KPH Ambarkusumo (alias PA IX atau ayah dari Suryodilogo) bukan Paku Alam IX yang sah,” tulis Wiroyudho.

SIMAK: Paku Alam IX Mangkat, Suryodilogo Jadi Adipati Puro

Dalam siaran pers itu disebutkan, bahwa Anglingkusumo menyatakan sebagai PA IX yang sah dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati Paku Alam IX al Haj. Keluarga PA IX al Haj menyatakan bela sungkawa atas wafatnya KPH Ambarkusumo sebagai keluarga mereka. Meskipun PA IX alias Ambarkusumo telah wafat, namun keluarga PA IX al Haj alias Anglingkusumo tetap belum mau mengakuinya sebagai Paku Alam IX yang sah.

“Jadi kami akan menentang jika akan terjadi penobatan Raden Mas Wijoseno Hario Bimo (KBPH Prabu Suryodilogo) sebagai Paku Alam X,” tulis Wiroyudho.

Perseteruan terjadi karena ibu dari Anglingkusumo, yaitu Kanjeng Raden Ayu Ratnaningrum adalah istri tertua dari PA VIII. Sedangkan KRAy Purnamaningrum selaku ibu Ambarkusumo adalah istri kedua. Berdasarkan paugeran, anak laki-laki dari istri tertua sebagai penerus tahta kadipaten. Namun Ambarkusumo yang merupakan anak sulung Purnamaningrum menjadi penerusnya. Meski dari istri kedua, usia Ambarkusumo lebih tua ketimbang Anglingkusumo.

SIMAK: Paku Alam IX Wafat, Jabatan Wakil Gubernur Dirangkap Sultan

Ketua Hudiyono atau perkumpulan kerabat Pakualaman di Yogyakarta, KPH Kusumo Parasto menegaskan, bahwa semua sistem penobatan Ambarkusumo sebagai PA IX sudah berlangsung secara sah. Bahkan perkembangannya, Ambarkusumo yang kemudian ditetapkan menjadi Wakil Gubernur DIY.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Yang bertahta itu sudah sesuai paugeran dan tradisi yang legitimate,” kata Kusumo.

Seperti pelantikan Ambarkusumo sebagai PA IX di Bangsal Sewotomo Kadipaten Puro Pakualaman pada 1999 silam. Sedangkan penobatan Anglingkusumo sebagai PA IX al Haj dinilai Kusumo tidak mempunyai legalitas.

“Jadi (PA IX) bukan ngoyak (mengejar jabatan) Wakil Gubernur. Tapi karena sudah sesuai paugeran,” kata Kusumo.

Meski demikian, Kusumo memaklumi apabila ada polemik dalam keluarga. Pada masa dulu, apabila ada keluarga yang menolak anggota keluarganya dinobatkan menjadi raja, maka ada tiga alternatif langkah yang diambil. Pertama, makar apabila mempunyai keberanian. Kedua, tunduk meskipun tidak setuju. Ketiga, membangun kerajaan sendiri.

Sementara itu, untuk menghindari konflik berkepanjangan, PA IX telah menunjuk anak sulungnya, Raden Mas Wijoseno Hario Bimo sebagai putera mahkota atau pangeran pati dengan gelar KBPH Prabu Suryodilogo pada 2012.

Dikapak-kapakna, ya adhiku (mau dibuat seperti apapun, Anglingkusumo tetap adiknya),” kata Kusumo mengutip pernyataan PA IX semasa hidup.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

2 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


KPU Gelar Pilkada 2024 Serentak di 37 Provinsi Kecuali DIY, Ini Alasannya

15 hari lalu

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi  Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterngan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Gelar Pilkada 2024 Serentak di 37 Provinsi Kecuali DIY, Ini Alasannya

Dari 514 kabupaten/kota, KPU menggelar pilkada di 508 daerah karena 6 kabupaten/kota administratif di DKI Jakarta tak ada pilkada langsung.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

35 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

39 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

42 hari lalu

Solihin GP dan Presiden Soeharto (Dok. Facebook/Sejarah Sunda)
Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.


Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

42 hari lalu

Susi Pudjiastuti berbincang dengan mantan Gubernur dan sesepuh Jawa Barat Solihin GP atau Mang Ihin saat penganugerahan Doktor Kehormatan untuk Jusuf Kalla di Bandung, Senin, 13 Januari 2020. Mang Ihin juga disebut sebagai
Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.


Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

43 hari lalu

Susi Pudjiastuti meluapkan rasa rindunya pada mantan Gubernur dan sesepuh Jawa Barat Solihin GP atau Mang Ihin saat penganugerahan Doktor Kehormatan untuk Jusuf Kalla di Bandung, Senin, 13 Januari 2020. Mang Ihin menjadi Gubernur Jawa Barat pada tahun 1970-1975. TEMPO/Prima Mulia
Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

43 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Ignas Kleden. TEMPO/Subekti
Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.