TEMPO.CO, Jakarta -Cuplikan video mundurnya Setya Novanto marak beredar lewat aplikasi pesan WhatsApp dan BlackBerry Messenger beberapa hari ini . Namun bukan mundur sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, melainkan berjalan mundur. Video tersebut memperlihatkan Setya sedang berjalan biasa, tapi diedit sehingga mundur atau terbalik.
Di situs YouTube, rekaman itu juga diunggah seseorang dengan akun Miqdad Neh, berjudul “Akhirnya Setya Novanto Mundur”. Hingga berita ini diturunkan, video berdurasi 17 detik tersebut telah dilihat oleh 3.292 pemirsa dan dikomentari delapan orang. Salah seorang netizen berkomentar, “Nice editing, Bro... :) mundur jalan grak!! Bukan mundur dari jabatan, haha...”
Setya sedang disorot publik akibat kasus dugaan skandal calo saham PT Freeport Indonesia. Senin lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melaporkan Setya ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Politikus Partai Golkar tersebut dilaporkan menjanjikan perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Skandal tersebut memicu berbagai reaksi netizen. Di Twitter, tanda pagar #papamintasaham menjadi topik terhangat dari Selasa malam hingga Rabu lalu. Bahkan, Jokowi pun berkomentar. "Tadi memang saya baca di trending topic," kata dia, di Istana Negara, Rabu lalu.
Selain itu, muncul survei soal calon Ketua DPR pengganti Setya di Twitter. Survei itu digagas Rudi Valinka dengan akun Twitter @kurawa pada Selasa lalu. Dalam jajak pendapat tersebut, netizen disodori dua pilihan pengganti Setya. Pertama, dua anggota DPR, sedangkan pilihan kedua adalah sandal jepit. Sebanyak 7.430 netizen ikut dalam survei tersebut. Hasilnya, 96 persen netizen memilih sandal jepit.
“Sandal jepit merupakan bentuk perumpamaan sampai level mana kekesalan netizen,” kata Rudi. "Bentuk kekesalan harus bisa diungkapkan secara elegan dalam media sosial. Dan itu ada di polling ini."
Menurut Rudi, kekecewaan soal skandal calo Freeport tak perlu diutarakan dalam bentuk kalimat-kalimat panjang. Sebab, kata pria berusia 40 tahun itu, kalimat-kalimat panjang justru berpotensi masuk kategori ujaran kebencian. Berdasarkan Surat Edaran Kepala Polri Nomor SE/6/X/2015, ancaman pidana untuk kasus ujaran kebencian bisa mencapai 6 tahun penjara.
Sebelumnya, Setya membantah mencatut nama Jokowi dan Kalla untuk meloloskan perpanjangan kontrak karya Freeport. Namun ia mengakui pernah bertemu petinggi Freeport. Adapun Ketua Fraksi Golkar di DPR Ade Komarudin mengatakan pihaknya akan memberi bantuan kepada Setya sesuai dengan koridor dan etika.
REZA ADITYA | MAWARDAH NUR HANIFIYANI | HUSSEIN ABRI | KODRAT SETIAWAN
Baca juga:
Di Balik Heboh Setya Novanto; 3 Hal Penting yang Perlu Anda Tahu
Segera Dipanggil Mahkamah, Ini Sederet Jerat Setya Novant