Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyanyi Dangdut Tewas Tergantung di Dapur

image-gnews
Illustrasi gantung diri. REUTERS/Morteza Nikoubazl
Illustrasi gantung diri. REUTERS/Morteza Nikoubazl
Iklan

TEMPO.CO, Kediri - Seorang penyanyi dangdut sekaligus penata rambut ditemukan tewas tergantung di rumahnya. Keluarga menolak menguburkan sebelum polisi melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Jasad Luluk Okvitasari, 28 tahun, yang dikenal dengan nama panggung Luluk Clorida ditemukan tergantung di atap dapur rumahnya Jalan Raya Jegles 108 Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri pada Kamis, 19 November 2015 pukul 23.30 wib.

Peristiwa ini diketahui oleh suaminya Andik Setiawan, 33 tahun, saat masuk rumah usai pergi ke rumah temannya. “Malam itu korban tinggal di rumah dengan anak-anaknya yang masih kecil,” kata Kapolsek Pesantren, Sucipto, Jumat 20 November 2015.

Kepada polisi, Andik mengaku sempat bertukar pesan singkat (SMS) dengan istrinya yang menanyakan apakah dirinya pulang malam itu. Jika pulang, Luluk tak akan mengunci pintu rumahnya agar sang suami bisa masuk ke dalam. Sebelumnya Andik pamit kepada istrinya untuk pergi ke rumah temannya membicarakan transaksi mobil.

Selanjutnya mereka pergi ke warung hingga larut malam.
Usai menyelesaikan urusannya, Andik bergegas pulang ke rumah dan sempat melihat ke dalam kamar istrinya. Saat itu dia mendapati anak-anaknya tidur sendirian. Padahal biasanya mereka selalu tidur bersama Luluk. Tanpa curiga, Andik melanjutkan langkah menuju kamar mandi untuk buang air kecil. Saat melewati dapur dia mendapati Luluk tergantung di atap dapur dengan leher terikat selendang berwarna biru-hitam yang biasa dipergunakan anaknya menari.

Spontan Andik mengambil pisau dapur dan mencari panjatan untuk memotong selendang. Dengan cepat tubuh istrinya jatuh menimpa Andik dengan kondisi badan masih hangat. Selanjutnya dia berteriak memangil mertuanya yang tinggal bersebelahan. Meski mengetahui korban sudah meninggal namun mereka tetap melarikan Luluk ke Rumah Sakit Baptis Kediri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Katiyah, bibi korban mengatakan selama ini Luluk tinggal bersama suaminya di rumah yang dikontrak sejak tiga tahun lalu. Dari penikahannya dengan Andik selama 9 tahun dikaruniai tiga anak yang masih kecil-kecil. Sebelum tinggal di rumah itu Desember 2013 lalu, mereka tinggal di Kecamatan Wates. “Setahu saya tak ada persoalan ekonomi atau yang lain,” katanya.

Namun saat polisi memberitahukan tidak adanya bekas penganiayaan di tubuh korban yang mengindikasikan gantung diri, mereka justru tak terima. Keluarga korban meminta polisi melakukan otopsi untuk memastikan tak ada orang yang menghabisi Luluk.

Atas permintaan tersebut polisi kemudian memindah jasad Luluk dari RS Baptis ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan otopsi menyeluruh. Dan hasilnya lagi-lagi menunjukkan gejala bunuh diri dengan menggantung leher. Hal ini terlihat dari beberapa indikasi seperti keluarnya kotoran dari saluran usus besar. “Ini memastikan korban memang gantung diri,” kata Sucipto.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

5 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.


Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

15 hari lalu

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

Simpang Mengkreng menjadi salah satu titik paling ramai setiap tahunnya sebelum dan setelah Idul Fitri.


Seorang Mandor di Depok Gantung Diri di Kontrakan, Tulis Surat Tak Kuat Merugi Hingga Minta Maaf ke Pacar

20 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Mandor di Depok Gantung Diri di Kontrakan, Tulis Surat Tak Kuat Merugi Hingga Minta Maaf ke Pacar

Seorang mandor di Depok ditemukan gantung diri di kontrakan. Ia menulis surat berisi tentang proyeknya yang merugi hingga tukang telat gajian.


Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

23 hari lalu

Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

Bandara Internasional Dhoho tinggal menunggu perizinan penerbangan reguler.


Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

23 hari lalu

Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

Semua pihak terkait di Kabupaten Kediri konsisten mengawal perkembangan SMA Dharma Wanita Boarding School.


Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

28 hari lalu

Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

Pada hasil paparan terlihat mayoritas indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Kediri dicapai dengan kategori sangat baik.


Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

28 hari lalu

Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

Pakaian khas Kediri terbaru menambah ragam desain seri sebelumnya. Diharapkan dapat menjadi pakaian adat.


Mas Dhito Harap Festival Kuno Kini Berdampak Nyata

28 hari lalu

Mas Dhito Harap Festival Kuno Kini Berdampak Nyata

Festival Kuno Kini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri. Diikuti oleh 210 UMKM.


Bupati Kediri Lakukan Perombakan Pejabat Struktural dan Fungsional

31 hari lalu

Bupati Kediri Lakukan Perombakan Pejabat Struktural dan Fungsional

Para pejabat yang dilantik diminta untuk menjunjung tanggung jawab pada jabatan baru yang diemban


Pemkab Kediri dan PLN Bahas Program Listrik Masuk Sawah

36 hari lalu

Pemkab Kediri dan PLN Bahas Program Listrik Masuk Sawah

Keberadaan pompa air yang ditenagai kelistrikan PLN sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan di Kediri.