TEMPO.CO, Bandung - Seekor anak macan tutul (Panthera pardus) berjenis kelamin betina yang ditemukan warga Ciamis pada 9 November 2015, dipastikan mengalami kebutaan total pada kedua matanya. Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Sylvana Ratina mengatakan, anak macan berusia sekitar 8 bulan tersebut tak mungkin dilepaskan kembali ke alam liar.
Macan betina tersebut pada 9 November lalu ditemukan warga Dusun Kersamenak, Desa Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, di kebun dekat kaki Gunung Syawal. Warga sempat mengira satwa dilindungi itu telah mati karena kondisinya sangat payah.
Setelah diketahui masih bernafas, warga mengontak petugas kepolisian dan tersambung juga ke petugas BKSDA Ciamis. Petugas hari itu juga segera membawa anak macan tersebut ke salah satu lembaga konservasi, yakni Taman Satwa Cikembulan di Garut.
Sylvana mengatakan, kebutaan mata sebelah kiri macan itu terkait dengan luka dalam di bagian keningnya. Adapun kebutaan mata sebelah kanan dipastikan dokter hewan karena tidak bereaksi pada gerakan di depannya. “Lukanya bukan karena peluru, kena kornea matanya seperti bekas cakaran,” ujarnya, Jumat, 20 November 2015.
Ketika diselamatkan, macan itu sempat kesulitan makan, sementara perutnya kempes. Setelah diberi obat dan diinfus, daya juang hidup macan itu mulai bangkit. Sepekan lalu ketika menengok ke kandang rehabilitasi, kata Sylvana, anak macan itu sudah bisa menghabiskan tiga ekor ayam dan melahap daging dengan perlahan. "Macan yang tertangkap jarang betina, jadi bakal untuk breeding (kembang biak)," kata dia.
Manajer Operasional Taman Satwa Cikembulan Rudy Arifin juga berharap macan betina itu bisa menjadi bagian dari koleksi satwa di tempatnya dan sanggup berkembang biak. Taman Satwa Cikembulan sebelumnya memelihara 5 ekor macan tutul jantan tanpa seekor pun betina.
ANWAR SISWADI
BERITA MENARIK
Dicurigai, Wanita Muslim Ini Sampai Diturunkan dari Pesawat
Di Bandung, Tersangka Teroris Paris Jual Mobil: Untuk Apa?