TEMPO.CO, Jakarta - Surat sakti atau katebelece kerap kali digunakan pejabat atau legislator untuk menekan perusahaan pelat merah. Kasus surat sakti Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto kepada PT Pertamina (Persero) terkait dengan kontrak tanki penyimpanan bahan bakar minyak PT Orbit Terminal Merak (OTM) di Merak salah satu faktanya.
Berdasarkan pengakuan Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, ternyata bukan hanya Setya Novanto saja yang mengirimkan surat. Menurut Ahmad, banyak anggota DPR yang mengirimkan surat ke perusahaan pelat merah itu.
Dalam mengirimkan surat sakti itu, pejabat atau legislator biasanya tidak menggunakan kop surat lembaga atau institusi. "Anggota DPR punya kop surat sendiri di tengah, bukan di pinggir," begitu kata Ahmad di kantornya, Jumat, 20 November 2015.
Menurut Ahmad, surat resmi DPR mempunyai kop surat di kiri dan punya nomor surat. Sementara surat pribadi masing-masing anggota berkop di tengah tanpa nomor surat DPR. Ahmad enggan menjelaskan lebih lanjut siapa saja anggota DPR yang mengirim surat ke Pertamina dan dalam urusan apa.
AMIRULLAH
BERITA MENARIK
Dicurigai, Wanita Muslim Ini Sampai Diturunkan dari Pesawat
Di Bandung, Tersangka Teroris Paris Jual Mobil: Untuk Apa?