TEMPO.CO, Klaten - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan membangun museum bencana di dekat Situs Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung.
“Kajian serius kami mulai tahun depan. Kalau pengadaan tanahnya cepat selesai, tahun depan kami siap membangun museum,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kacung Marijan di Kompleks Candi Lumbung, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jumat, 20 November siang.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hari Widianto mengatakan museum bencana di Situs Liyangan itu akan menjelaskan kejadian luar biasa ihwal gempa bumi dan erupsi gunung berapi yang menenggelamkan sebagian besar cagar budaya di Jawa Tengah.
“Di Situs Liyangan itu ada candi permukiman dari abad ke VII, yang diyakini sebagai awal Kerajaan Mataram kuno. Situs itu tenggelam di balik material sisa erupsi Gunung Sindoro, yang tebalnya mencapai delapan meter,” kata Hari.
Menurut Kacung, penemuan Situs Liyangan membelalakkan mata para sejarawan dan arkeolog. “Itu temuan yang sesuatu banget. Sejarawan banyak menulis tentang Mataram kuno, tapi letaknya tidak ada yang tahu. Sekarang hampir terjawab, kemungkinan di Liyangan,” kata dia. “Dulu diperkirakan luasnya hanya 2,5 hektare. Ternyata terus bertambah.
Bupati Temanggung Bambang Sukarno mengatakan telah menyiapkan detail engineering design (DED) pembangunan museum bencana di Situs Liyangan.“Kami siap menganggarkan berapapun dari APBD 2016 atau 2017. Tapi kami masih menunggu selesainya penelitian,” kata dia.
DINDA LEO LISTY