TEMPO.CO, Yogyakarta - Museum Affandi dimasukkan dalam salah satu daftar The President Sukarno Heritage List 2015 yang diluncurkan saat hari jadi lembaga pendiri bangsa The Sukarno Centre ke-8 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta pada Jumat 20 November 2015. Ada 37 warisan budaya di Yogyakarta yang masuk daftar yang melengkapi sekitar 180 warisan budaya lain se-Nusantara.
“Karena bapak adalah kolektor lukisan-lukisan pelukis pada 1945. Salah satunya lukisan Affandi,” kata Ketua Dewan Pembina The Sukarno Centre Sukmawati Sukarnoputri saat ditemui usai peluncuran, Jumat 20 November 2015.
Anak proklamator itu pun mengisahkan lukisan-lukisan koleksi ayahnya yang banyak dipajang di Istana Negara. Namun saat Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono berkuasa, lukisan-lukisan itu banyak yang dipindah ke istana negara Gedung Agung di Yogyakarta.
Anak Affandi, Kartika Affandi yang hadir mengakui kedekatan ayahnya dengan Sukarno. Bahkan karena kedekatan itu, Sukarno sering membeli dengan pembayarannya dicicil. “Pak Karno juga membeli lukisan bapak dengan cara mencicil,” kata Kartika. Lukisan yang dimaksud diberi judul “Siasat”. Juga ada lukisan pesanan Sukarno tentang potret diri pahlawan HOS Cokroaminoto.
Kedekatan lainnya juga dibuktikan dengan Sukarno sering mengundang sejumlah pelukis untuk sarapan sembari berbincang di Gedung Agung. Selain Affandi, ada pula Hendra Gunawan, Harijadi Sumodidjojo, juga Sindudarsono Sudjojono. Menu yang disajikan adalah menu kesukaan para pelukis tersebut.
“Pernah bapak ditanya Pak Karno, suka sarapan apa. Setelah tahu bapak suka tempe bakar yang dibungkus kertas, lalu disediakan di Gedung Agung,” kata Kartika yang sering diajak Affandi ke mana pun pergi.
Suasana yang dibangun saat sarapan pun sangat jauh dari kesan resmi dan formil. Sukarno suka mengenakan sarung. Affandi pun hanya mengenakan celana tiga perempat, kaos oblong, dan sandal.
PITO AGUSTIN RUDIANA