TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar, Fahmi Idris, membantah telah memberikan pernyataan kepada media Reuters bahwa Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto memutuskan mundur dari jabatannya.
"Berita itu tidak betul, salah kutip," kata Fahmi ketika dihubungi, Jumat, 20 November 2015.
Sebelumnya, situs berita Reuters memberitakan bahwa Setya Novanto mundur sebagai Ketua DPR. Dalam berita tersebut, Reuters mengutip pernyataan Fahmi Idris. Namun Menteri Perindustrian tahun 2004-2009 itu membantah memberikan pernyataan itu.
Fahmi mengatakan Partai Golkar tak pernah menyarankan Setya Novanto mundur. Menurut dia, Setya telah menyampaikan bantahan kepada petinggi Golkar beberapa hari lalu. "Kami akan mengikuti proses di MKD," kata Fahmi.
Setya Novanto dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan DPR oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Dia dituding mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta jatah saham kepada PT Freeport Indonesia.
INDRA WIJAYA