TEMPO.CO, Yogyakarta - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kacung Marijan meresmikan tiga candi di kompleks Candi Prambanan dan satu candi kompleks Candi Ijo, Kabupaten Sleman, yang telah selesai dipugar pada tahun ini.
Tiga candi itu adalah Candi Perwara Lumbung Nomor 9 dan Candi Perwara Prambanan Deret 1 Nomor 43 di kompleks Candi Prambanan dan Candi F di kompleks Candi Ijo. “Ini pemugaran yang pertama sejak 1937,” kata Kacung, Jumat, 20 November 2015.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hari Widianto mengatakan Candi Perwara Lumbung Nomor 9 dipugar sejak Mei dengan biaya Rp 480,3 juta. Adapun Candi Perwara Deret 1 Nomor 43 dipugar sejak Februari dengan biaya Rp 1,2 miliar. Sedangkan Candi F di kompleks Candi Ijo dipugar sejak Agustus dengan biaya Rp 348,1 juta.
“Pemugaran tiga candi itu dikerjakan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY dan BPCB Jawa Tengah. Biaya pemugaran tiga candi itu dari dana pelestarian PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko,” kata Hari.
Direktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Retno Hardiya Siwi, mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan anggaran untuk kelanjutan proses pemugaran Candi Perwara Lumbung pada 2016. “Pemugaran candi-candi ini diharapkan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan,” kata Retno.
Pada 2019, Retno berujar, kunjungan wisatawan di DIY dan Jawa Tengah ditargetkan mencapai 2 juta orang. “Sampai tahun ini baru pada kisaran 400 ribu wisatawan. Pemugaran candi-candi ini diharapkan bisa menjadi daya tarik baru bagi wisatawan,” ujarnya.
Menurut Hari, Candi Lumbung di kompleks Candi Prambanan sejatinya telah selesai dipugar pada 1937. Karena terletak di area yang dilewati sesar minor Opak, kompleks Candi Lumbung mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 5,9 skala Richter (SR) yang melanda DIY dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006. “Pemugaran Candi Lumbung kali ini dikerjakan BPCB Jawa Tengah,” kata Hari.
Candi Lumbung merupakan percandian memusat yang dikelilingi 16 perwara (candi-candi kecil). Berdasarkan ragam hias dan gaya arsitekturnya, Candi Lumbung diperkirakan berasal dari abad IX Masehi. Meski berada di dalam kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, Candi Lumbung merupakan candi Buddha. “Kalau Candi Perwara Prambanan Deret I Nomor 43 dan Candi F di kompleks Candi Ijo itu candi Hindu,” kata Kepala Seksi Pelestarian BPCB Jawa Tengah Gutomo.
Kacung mengatakan Candi Perwara Prambanan Deret I Nomor 43 adalah satu dari 224 candi perwara yang ada di kompleks Candi Prambanan. “Masih ada 223 candi perwara di kompleks Candi Prambanan yang belum dipugar,” kata Kacung. Menurut dia, pemugaran satu candi perwara saja rata-rata membutuhkan waktu sekitar satu tahun.
DINDA LEO LISTY