TEMPO.CO, Ngawi - Novi Dwi Isti Wanti, 15 tahun, salah satu korban yang mengalami luka bakar akibat kebakaran hutan di Lereng Gunung Lawu wilayah Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meninggal dunia, Kamis, 19 November 2015. Siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri Ngawi ini mengembuskan nafas terakhir setelah dirawat di RSUD Dr Moewardi, Solo selama 33 hari.
Suharno, 48 tahun, paman Novi mengatakan bahwa selama menjalani perawatan medis, kondisi keponakannya sempat membaik. Kesadaran Novi stabil. Dia bisa diajak berkomunikasi dan mau makan meski sekujur tubuhnya dibalut perban akibat luka bakar kecuali mata, hidung, dan mulut.
"Dua minggu terakhir kondisinya terus menurun," ucap Suharno ditemui di rumah duka di Desa Brangol, Kecamatan Karangjati, Ngawi.
Menurunnya kondisi Novi, ia melanjutkan, mulai terjadi setelah kedua pergelangan tangannya diamputasi akibat infeksi luka bakar. Hingga akhirnnya meninggal dunia di rumah sakit Kamis, sekitar pukul 03.00 WIB. Setelah disemayamkan dan disalati, jenazah Novi dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Desa Brangol, Karangjati, Ngawi.
Berdasarkan panatauan Tempo, persemayaman jenazah dan proses pemakaman diikuti sejumlah pelayat. Selain para kerabat, tetangga dan guru para siswa MTsN Ngawi juga mengikutinya. Mereka merasa kehilangan Novi yang semasa hidup dikenal periang.
"Anaknya baik dan aktif dalam kegiatan pramuka. Novi juga menjadi pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)," ucap Rianto salah seorang guru MTsN Ngawi.
Meninggalnya Novi menambah jumlah korban tewas dalam tragedi kebakaran Gunung Lawu menjadi sembilan orang. Tujuh di antaranya diketahui tewas terpanggang setelah kebakaran terjadi di jalur pendakian antara Pos III dan IV Cemoro Sewu. Sedangkan dua lainnya menutup mata setelah dirawat di rumah sakit lantaran mengalami luka bakar lebih dari 50 persen.
NOFIKA DIAN NUGROHO