TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan nilai indeks prestasi (IP) mahasiswa bukan hal utama yang diraih. “Nilai IP hampir sempurna hanya akan membawamu sampai wawancara,” katanya di Jakarta, Rabu malam, 18 November 2015.
Meski demikian, Anies mengatakan yang dibutuhkan generasi muda bukan semata nilai tinggi, tapi juga kemampuan memimpin dan memberikan ide. Ia mencontohkan, ketika seorang lulusan perguruan tinggi yang memiliki nilai hampir sempurna, belum tentu dengan mudah diterima dalam industri kerja. “Yang dibutuhkan adalah mental, pemikiran kritis, dan penyampaian gagasan,” tuturnya.
Anies lalu mengisahkan dirinya ketika sekolah. Ketika aktif di organisasi, Anies mengatakan di saat itulah waktu yang tepat bagi seorang siswa untuk mengatur antara kesibukan organisasi dan belajar. Selain itu, aktif di organisasi akan menumbuhkan sikap kepemimpinan dalam diri seorang siswa.
Orang tua, kata Anies, membolehkannya aktif berorganisasi, bahkan izin mengikuti kegiatan organisasi, di saat ada pelajaran asalkan mata pelajaran tidak tertinggal. Ia pun mengimbau guru dan tenaga kependidikan untuk menyiapkan anak didik mereka siap menghadapi masa depan. “Gemblengan di awal adalah menyiapkan masa depan cemerlang di masa depan,” ucapnya.
DANANG FIRMANTO