TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung akan berkonsultasi dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie terkait dengan kasus Ketua DPR Setya Novanto. Ia mengaku belum menghubungi Ical, sapaan akrab Aburizal. Namun hal itu akan menjadi agenda utamanya.
"Dalam beberapa jam ke depan, ini yang akan saya coba bicarakan ke Ical," kata Akbar di kediamannya di Jakarta, Rabu, 18 November 2015.
Akbar mengaku belum bertemu dengan Setya Novanto. Pertemuan terakhir terjadi di rumah sakit saat anak Akbar masuk ICU. Namun saat itu Setya tidak menyinggung sama sekali mengenai permasalahan ini karena waktunya tidak tepat. "Saya tidak sempat bicara," ujarnya.
Menurut Akbar, sebagai Dewan Pertimbangan Partai, ia belum memutuskan apa yang akan dilakukan terhadap Setya Novanto. Ia masih akan menunggu keputusan dari Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat. Ia meminta agar kasus ini diusut sejelas-jelasnya.
Akbar berpendapat, proses MKD ini juga perlu dilakukan secara terbuka agar masyarakat dapat mengontrolnya. Publik juga ia harapkan dapat berkontribusi dalam pengusutan kasus ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Dalam laporannya, ia menyebutkan bahwa politikus Partai Golkar ini telah mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sudirman melalui perwakilannya juga sudah menyerahkan bukti rekaman ke Wakil Ketua MKD Junimart Girsang.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI